News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSBB di Jakarta

Aturan Ganjil-Genap Hanya Ditiadakan Selama 14 Hari, Polri Yakin Volume Kendaraan Bakal Menurun

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat melakukan razia pelanggaran aturan nomor ganjil genap di Jalan Kyai Caringin, kawasan Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (11/8/2020). Dalam razia di hari kedua tersebut petugas masih menjumpai pengendara yang melanggar aturan ini, terutama mereka yang berasal dari luar Jakarta yang tidak mengetahui kalau aturan ganjil genap telah diberlakukan kembali.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyampaikan akan menonaktifkan aturan kebijakan ganjil-genap di Jakarta hanya 14 hari.

Penonaktifan ini menyusul adanya pengetatan PSBB di wilayah hukum DKI Jakarta.

"Hari ini ganjil-genap tidak diberlakukan selama 14 hari. Nanti kami lihat perkembangannya seperti apa," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes pol Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Namun demikian, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait dampak peniadaan ganjil genap terhadap kepadatan lalu lintas di DKI Jakarta yang dimulai pada hari ini.

Baca: PSBB Total, Hari Ini Polisi Kembali Nonaktifkan Aturan Ganjil Genap di Jakarta

Baca: Polri Bentuk 8 Titik Check Poin 24 Jam untuk Operasi Yustisi di Jakarta Selama Pengetatan PSBB

"Karena ini mungkin hari pertama tentu kami masih belum bisa mengevaluasi apakah dampak dari PSBB ini terhadap arus lalu lintas. Tetapi pantauan dari titik-titik di mana anggota bertugas yang memantau dari pagi memang kepadatan masih terjadi," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya memaklumi adanya kepadatan kendaraan usai adanya peniadaan sementara ganjil genap pada hari pertama.

Ke depan Sambodo meyakini akan adanya penurunan volume kendaraan.

"Kami maklumi karena ini masih hari pertama. Hari kedua dan hari ketiga berikutnya mudah-mudahan sudah mulai banyak kantor tempat usaha yang melakukan work from home atau kantor-kantor pemerintah yang 25% sampai 50%. Tentu kita harapkan arus lalu lintas akan lebih menurun," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini