News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Depok Mulai Kekurangan Peti Mati untuk Pemakaman Jenazah Korban Covid-19

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PETI JENAZAH - Muhari Iskandar, produsen peti jenazah, sedang mengerjakan pesanan peti jenazah Covid-19, di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (15/9/2020). Hari mengaku sejak meningkatnya jumlah orang yang meninggal dengan Covid-19, ia kebanjiran order pesanan yang datang tidak hanya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya tapi juga dari luar daerah. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - UPT Pemakaman Kota Depok nyaris kehabisan peti mati untuk memakamkan jenazah Covid-19.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Hasudungan memastikan ketersediaan peti jenazah untuk korban Covid-19 masih teratasi.

Sebab pada Selasa (15/9/2020) pagi ini, Hasudungan mengatakan pihaknya kembali mendapat kiriman peti mati sebanyak 25 buah dari Badan Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.

"Stok sejauh ini masih aman dan masih tertangani, hari ini saja kami baru selesai melakukan pemakaman pasien Covid-19 di TPU Bedahan," tutur Hasudungan saat dihubungi Warta Kota, Selasa (15/9/2020).

Baca: Sanksi Tak Pakai Masker Masuk Peti Mati di Jakarta Dinilai Main-main dan Maladministrasi

Hasudungan mengatakan, pihaknya hanya sebagai pelaksana pemakaman sedangkan soal penyediaan peti mati merupakan ranah dari BPB Damkar Kota Depok.

Pada Minggu (13/9/2020), Hasudungan mengatakan pihaknya telah mengeluarkan sebanyak 121 peti mati untuk proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Data di kami, dari 10 April sampai 13 September kemarin ada sebanyak 121 peti (jenazah) yang sudah kami keluarkan," paparnya.

Namun begitu, Hasudungan tak dapat menjelaskan secara detail terkait pemakaian ratusan peti mati itu, apakah untuk pasien positif atau pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Sebab, kata Hasudungan, yang mengetahui jenazah tersebut adalah pasien positif Covid-19 atau bukan hanyalah pihak dari rumah sakit.

"Kami keluarkan (peti mati) sesuai protap (prosedur tetap). Kita ngga bisa menjudge (menilai) korban positif atau PDP, itu hanya pihak rumah sakit yang tahu," jelasnya.

Sebelum dikirim dari BPB Damkar Kota Depok, Hasudungan mengaku sisa peti mati yang ada di UPT Pemakaman hanya tersisa dua buah.

Terus Bertambah

Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok memecahkan rekor baru.

Hari ini, total ada 124 pasien baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota yang berjargon friendly city ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini