TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aparat Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap kasus mutilasi seorang manajer di sebuah perusahaan.
Rinaldi Harley Wismanu (32) dimutilasi dan potongan tubuhnya ditinggalkan di ditemukan di Apartemen Kalibata City.
Pelaku adalah sepasang suami istri yang saat ini telah dibekuk oleh polisi.
Korban adalah manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi.
Sedangkan, kdua tersangka dibekuk aparat Polda Metro Jaya dari rumah yang baru mereka kontrak di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 16.30.
Baca: Aksi Sadis Mutilasi di Kalibata City, Berhari-hari Pelaku Diduga Simpan Jenazah Korban di Apartemen
Saat dibekuk, pasangan suami istri itu sempat mencoba kabur dari belakang rumah dan naik ke genteng rumah tetangganya.
Namun karena rumah mereka sudah dikepung petugas, upaya mereka gagal.
Keduanya tampak pasrah saat ditangkap.
Penangkapan kedua pelaku sempat menjadi tontonan warga.
Baca: Penjelasan Polisi Soal Penemuan Korban Mutilasi di Apartemen Kalibata City
Hal itu dikatakan Arnet Kelmanutu (30), warga sekitar yang turut menyaksikan penangkapan kedua tersangka.
"Pelaku prianya, waktu ditangkap dari atas genteng rumah tetangga, masih pakai handuk."
"Sementara yang perempuan pakai baju terusan."
"Pelaku perempuan rambutnya agak pirang," ungkap Arnet Kelmanutu (30), warga Perumahan Permata Cimanggis, Depok, saat dihubungi Wartakotalive, Kamis (17/9/2020).
Menurut Arnet, dari informasi petugas saat itu yang datang dengan tiga mobil, kedua tersangka yang dibekuk adalah pelaku pembunuhan.
Baca: Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Kota Malang Divonis Hukuman Mati di Pengadilan Tingkat Kasasi
"Tapi warga enggak tahu pembunuhan di mana," katanya.
Setelah ditangkap, kata Arnet, rumah kontrakan pelaku dipasangi garis polisi oleh petugas.
"Sehingga warga enggak berani masuk," ucapnya.
Menurut Arnet, sekira pukul 22.00 malam, petugas Subdit Resmob Polda Metro Jaya, kembali datang ke lokasi penangkapan di rumah kontrakan itu, dengan membawa kedua tersangka.
"Kata petugas, mereka lakukan reka ulang penangkapan dan memeriksa kondisi rumah kontrakan," jelasnya.
"Malam itu baru diketahui informasi, pasutri itu adalah tersangka pembunuhan dan mutilasi seorang pria yang jenazahnya ditemukan di Apartemen Kalibata City," beberArnet.
Arnet menjelaskan, dari keterangan ketua RT dan pemilik kontrakan, kedua tersangka mulai mengontrak di rumah itu sejak Senin (14/9/2020) lalu, atau dua hari sebelum ditangkap.
"Hari Senin itu mereka ke pengurus RT dan sempat diminta surat keterangan hasil swab test, KK, dan KTP mereka, sebelum tinggal di sana."
"Mereka mengaku suami istri, dan pindahan dari Apartemen Kalibata City," ucap Arnet.
Pasangan suami istri itu, lanjut Arnet, kembali datang ke rumah kontrakan, Rabu (16/9/2020) siang, dan sempat berbincang dengan pengurus lingkungan setempat.
"Tapi baru berapa jam mereka di rumah kontrakan, tim dari Polda Metro Jaya datang dan langsung menangkap keduanya yang sempat mau kabur," beber Arnet.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan menggelar jumpa pers merilis kasus ini di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020) pukul 14.30.
Ia sebelumnya memastikan jenazah termutilasi yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020) malam, adalah Rinaldi Harley Wismanu (32).
Rinaldi sempat dilaporkan hilang oleh keluarga ke Polda Metro Jaya pada 12 September 2020.
Ia tidak diketahui keberadaannya sejak 9 September lalu.
Potongan jenazah korban, kata Yusri, dibungkus tas kresek lalu dimasukkan dalam koper.
"Jadi potongan-potongan jenazahnya dibungkus menggunakan tas kresek dan kemudian ditaruh di dalam koper."
"Sudah kita bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi awal."
"Dan memang hasil autopsi awal memastikan kalau yang bersangkutan adalah RHW sesuai LP orang hilang yang dilaporkan keluarga 12 September lalu," terangnya.
Dari sana, imbuh Yusri, pihaknya berhasil mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu.
Rinaldi adalah manajer HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi.
"Setelah didalami dengan melakukan olah TKP dan periksa saksi, identitas terduga pelaku akhirnya sudah diketahui."
"Pelakunya ini lebih dari satu orang, ya," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/9/2020) malam.
Awalnya, kata Yusri, korban dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak 9 September 2020.
Keluarga membuat laporan orang hilang ke Polda Metro Jaya pada 12 September.
Laporan tersebut tertuang dalam laporan bernomor B/12.426/IX/YAN2.4/2020/SPKT PMJ.
"Yang bersangkutan hilang sejak tanggal 9 September."
"Dinyatakan hilang oleh keluarganya, dan membuat laporan ke polisi pada 12 September," papar Yusri, Rabu malam.
Berdasar laporan orang hilang yang diterima polisi, pria tersebut memiliki ciri-ciri berkulit putih, hidung mancung, dan rambut hitam gelombang.
Sedangkan tinggi pria tersebut diperkirakan 170 sentimeter, dengan postur tubuh gemuk ideal.
Rinaldi diketahui adalah manajer HRD di sebuah perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi di Jakarta.
Dari laporan, korban terakhir kali terlacak di Apartemen Tamansari, Semanggi, dan di kantor di Pancoran, Jakarta Selatan.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Calvijn Simanjuntak mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman kasus ini.
"Masih pendalaman, nanti diinfokan seputar kasus ini, ya," kata Calvijn saat dikonfirmasi Wartakotalive, Rabu malam.
Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Supardi mengatakan, meski ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, korban didiga dieksekusi di tempat lain.
"Di lantai 16 apartemen mayatnya, disimpan di sini di Apartemen Kalibata City, tempat pelaku naruh korban," papar Supardi.
Menurutnya, diduga korban dimutilasi di tempat lain, bukan di Apartemen Kalibata City.
"Di sini cuma naruh korban doang," cetus Supardi.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.
Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan. (Budi Sam Law Malau)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tersangka Pembunuh dan Pemutilasi Manajer HRD Ternyata Pasutri, Niat Kabur Saat Hendak Diciduk