TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi pelecehan seksual begal payudara masih saja terjadi.
Sepanjang September 2020, catatan Tribunnews.com ada empat peristiwa teror begal payudara.
Teranyar terjadi di Bintaro, sementara tiga kejadian lainnya terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berikut datanya :
1. Di Bintaro korbannya perempuan yang hendak olahraga pagi
Teror begal payudara menimpa seorang wanita yang tengah bersepeda pagi di sekitar Bintaro Xchange.
Tidak menyebutkan identitas, cerita korban diunggah oleh akun @kabarbintaro pada Minggu (27/9/2020).
Dalam unggahan itu, disebutkan, seorang wanita hendak bersepeda di Minggu pagi.
Lalu ia mendapat kabar bahwa ada seorang wanita lain yang mengalami pelecehan seksual begal payudara.
Takut mendengar kabar itu, ia lanjut pulang melewati area Bintaro XChange.
Pesepeda wanita itupun mengalami hal yang sama.
Payudaranya dipegang dan pelakunya langsung kabur.
Reflek memegang payudaranya, keseimbangannya pun goyah, dan membuatnya jatuh dari sepeda.
"Karena reflek nutupin pakai tangan dan aku jatuh dari sepeda, tangan dan lututku luka-luka. Pelaku langsung kabur pakai motor Mio hitam, helm hitam, jaket hijau army polos fashion style-nya. Pakai celana bahan panjang gelap," ujar korban dalam unggahan akun Instagram itu.
Baca: Teror Begal Payudara Terjadi Lagi di Bintaro, Sasar Korban yang Olahraga Pagi
Korban pun syok tanpa sempat memperhatikan identitas sepeda motor itu, meskipun sudah sempat mengadu ke pihak kepolisian di lokasi.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, AKP Sumiran, mengatakan, korban belum membuat laporan atas pelecehan seksual yang diungkapkannya.
"Belum buat laporan," ujar Sumiran saat dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).
Meski belum ada laporan, Sumiran dan Unit Reskrim sudah memulai penyelidikan.
"Tadi kami sudah cek TKP, lidik di sana," ujarnya.
Kamera pengawas di sekitar lokasi tengah dalam penelusuran.
"Kebetulan CCTV sedang kami susuri," imbuhnya.
Sebelumnya aksi teror pelecehan seksual begal payudara juga pernah terjadi di bilangan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Aktris peran Soraya Larasati, pernah mengalami pelecehan seksual saat lari pagi di bilangan Bintaro Sektor 5.
Tepatnya di depan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Pondok Aren, Tangsel sekira pukul 07.00 WIB, Minggu (5/4/2020).
Soraya syok hingga tak sempat memotret pelat nomor si pengendara untuk melacak identitasnya.
Dia heran bisa mendapat pelecehan seksual, saat pakaiannya sudah tertutup.
Apalagi kondisi jalan cukup ramai.
Sebelum Soraya, seorang wanita berinisial A berusia 18 tahun juga menjadi korban begal payudara pada Kamis sore (8/8/2019).
Richie, kerabat korban, menceritakan kejadian itu saat dihubungi awak media.
Ia mengatakan pelecehan itu terjadi di putaran Sektor 9 Bintaro, Pondok Aren, Tangsel, persis di samping restoran cepat saji McDonald's.
Pelaku merupakan dua orang pemuda yang biasa mengatur parkir di putaran itu.
Dua kasus itu hingga kini tidak jelas ujungnya.
Padahal pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan
Tetap saja pelaku tidak tertangkap.
2. Di Ponorogo Jawa Timur, aksi begal payudra viral di media sosial
Tidak hanya di kota penyanggga ibu kota, begal payudara juga menghantui para perempuan di Ponorogo, Jawa Timur.
Unggahan tentang begal payudara di Ponorogo kembali viral di media sosial, Sabtu (26/9/2020).
Akun Instagram @ponorogo.update mengunggah screenshot obrolan di media sosial WhatsApp dari salah satu netizen yang menceritakan adanya pelecehan seksual di daerah Jetis, Ponorogo.
Berikut ini screenshot pesan tersebut:
"Tak critani mas
Lagi Iagi arah dengok-jetis bar kejadian pelecehan sesual neh"
(Saya ceritakan mas. Lagi-lagi arah Jalan Dengok sampai Jetis terjadi pelecehan seksual lagi)
Unggahan tersebut juga diberi caption imbauan agar para perempuan lebih berhati-hati.
"Kanggo mbak mbak, sing ati ati. golek barengan nek mulih bengi. kanggo mas e sg ngremet, ojo di baleni. anak e wong kui, nek nggedek ne eram."
(Buat mbak-mbak, yang hati-hati. Cari teman kalau pulang malam. Untuk mas yang meremas, jangan diulangi. Anaknya orang itu, dibesarkan dengan susah payah)
Komentar dari netizen pun bermunculan.
Seperti akun @dhayupurnama yang mengatakan bahwa memang sejak dulu daerah tersebut rawan pelecehan seksual.
"Udh dri dulu min klo daerah situ."
Akun @haidaraprianto juga memberikan komentar yang mendapatkan banyak tanggapan dari netizen lainnya.
"Umpamane macak wedok nggawe jilbab ngunu piye. nggawe daleman Wesi..dekne Ben zonk,, terus dicekel di ilikitik sampe semaput."
(Seandainya berpura-pura memakai jilbab bagaimana? Memakai pakaian dalam dari besi. Biar zonk, terus ditangkap dan digelitiki sampai pingsan)
Lalu akun @rizka8245 juga memberikan komentar agar korban tak segan untuk teriak.
"Lain kali dilawan wae mbak... dibengok i copet ngno lo... ben dikiter wong akeh ben bonyok ben kapok.. lek gak diapali plat no motor barang kali ezt incerane pak police. Setuju min."
(Lain kali dilawan saja mbak. Diteriaki copet gitu lo. Biar dikejar orang banyak biar bonyok biar kapok. Kalau tidak hafal dicatat saja nomor polisinya. Barangkali jadi incaran polisi)
Sementara itu, Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta mengaku sudah mengetahui kabar yang viral di media sosial tersebut.
Namun dia mengatakan, korban tidak melakukan pelaporan ke Mapolsek Jetis.
Ia menyarankan korban agar melapor ke mapolsek agar polisi mempunyai dasar hukum untuk memproses dan mengejar pelaku.
"Jangan lupa catat nopolnya. Segera lapor seketika itu," ujarnya.
Di daerah tersebut, lanjut Iptu Edy Sucipta sudah ada lampu, namun memang tidak terlalu terang.
Untuk itu, jika perempuan terpaksa pulang malam dan melewati daerah tersebut sebaiknya tidak sendiri.
Sebelumnya, di akun Instagram @infoponorogo juga mengunggah tangkapan layar percakapan di WhatsApp yang menunjukkan adanya pelecehan seksual.
Berikut ini tangkapan layar obrolan di WhatsApp yang diunggah @infoponorogo pada Kamis (24/9/2020) malam
"Halo min, selamat malam, ini mohon maaf Nomer saya di blur ya, dan mohon untuk di share kepada teman-teman khususnya perempuan agar Iebih waspada dan berhati hati ketika pulang malam. jadi tadi sekitar jam 9 malam teman saya menjadi korban pelecehan di jalan (diremas payudara) oleh orang yang tidak dikenal (gendernya laki laki) ketika hendak pulang di sekitar jalan Winong menuju perempatan Jetis dengan mengendarai motor, setelah itu pelaku pelecehan Iangsung ngebut ke arah perempatan Jetis dan menghilang karna memang teman saya tidak sempat mengejar alias masih shock. lni posisinya teman saya memakai pakaian yang tertutup (jadi mohon untuk teman-teman tidak menyalahkan pakaian), terima kasih min semoga bisa menjadi pelajaran."
"Hoalah, kok yo ora mari tho. Sakjane wong koyo ngene iki obate entek opo piye?
Ben kapok ngono lek dikiter kenek jalukane dikapakne wong loro utek ngene iki?
Ati ati cah wedok sing muleh bengi dewe. Goleko konco barengan," tulis akun @infoponorogo di keterangan fotonya.
(Hoalah kok ya belum sembuh to. Sebenarnya orang seperti ini obatnya habis atau bagaimana? Biar menyesal kalau dikejar mintanya diberi pelajaran orang tidak punya otak ini. Hati-hati yang perempuan kalau pulang malam sendiri cari teman)
3. Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Seorang wanita pegawai bank di Kabupaten Tuban seperti menelan pil pahit ketika tiga kali menjadi korban begal payudara dalam waktu dan lokasi berbeda.
Wanita pegawai bank berinisial F (32) ini sekarang was-was ketika keluar rumah, baik pergi maupun pulang dari kantornya yang ada di Kecamatan Tuban.
Ibarat buah simalakama, ia tak bisa mengabaikan pekerjaannya yang menuntutnya harus pergi ke kantor.
Setelah kejadian, F sudah lapor ke Polsek Plumpang.
Namun, seperti tidak ada jawaban, aksi begal payudara yang dialaminya terus berlangsung.
Aksi begal payudara di Tuban, paling sering terjadi di Jalan Pakah-Plumpang.
Hingga kini, tidak ada pelaku yang berhasil ditangkap polisi.
Mereka masih berkeliaran dan membuat wanita yang berkendara di jalan tersebut was-was.
Baca: Sudah 3 Kali Jadi Korban Begal Payudara, Wanita Pegawai Bank di Tuban Semakin Resah Keluar Rumah
Dalam kesempatan ditemui reporter SURYA.co.id, F menceritakan perlakuan begal payudara yang dialaminya.
Sebenarnya, menurut F, korbanya bukan dirinya saja yang menjadi korban begal payudara.
Seorang pegawai wanita sebuah minimarket di kawasan jalan itu juga pernah jadi korban.
Seperti yang dialami F, pelaku biasanya beraksi di lokasi jalan sepi.
Biasanya, pelaku memepet korban lalu beraksi.
Tak jarang, pelaku nekat membuat korban terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
"Saya sudah tiga kali ini mendapat perlakuan begal payudara," kata F yang juga warga Kecamatan Plumpang, Tuban, Jumat (18/9/2020).
Ia menceritakan kejadian pertama tahun lalu.
Saat itu, ia bersama anaknya pergi ke kota Tuban untuk liburan.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, tiba-tiba seorang pria muncul dari belakang menyalip dan meremasnya.
Pelaku diketahui mengendarai sepeda motor vario hitam, menggunakan masker dan helm warna kuning, memakai jaket jeans serta bercelana pendek.
"Saya lupa tanggal dan bulannya, ingat saya Jumat habis maghrib di sekitar rumah makan Lumintu," beber FA.
Kejadian kedua pada Rabu (26/8/2020).
Saat itu, FA perjalanan pulang kerja dengan mengendarai motor sendirian dari kantornya di Kota Tuban menuju Plumpang.
Setiba di jalan raya antara Pakah dan Plumpang, tepat di sekitar SMA Negeri 1 Plumpang, korban dipepet pria tidak dikenal dan berusaha meremas, tetapi gagal karena dihalau dengan tangannya.
Dia lalu berusaha mempercepat laju kendaraannya.
Namun pelaku masih nekat mengejarnya hingga korban terjatuh setelah motornya disenggol motor pelaku.
"Saya berusaha kabur karena tahu ada yang niat jahat, setelah jatuh saya ditolong cewek karyawan minirmarket.
Perempuan tersebut juga bercerita pernah menjadi korban begal payudara.
"Saya luka lecet di bagian kaki dan tangan serta luka memar di bagian dada hingga tidak bisa masuk kerja selama seminggu," terangnya.
Tiga hari pascakejadian kedua, Jumat (28/8/2020), F melapor ke Polsek Plumpang atas pelecehan seksual yang menimpanya.
Namun korban tidak diberi surat tanda bukti laporan kejadian.
Kurang dari satu bulan pasca kejadian yang kedua, F kembali menjadi korban begal payudara ketiga kali.
Dia lalu kembali lapor ke Polsek Plumpang, tertanggal Kamis 10 September 2020.
Aksi teror begal payudara ketiga terjadi dan menimpanya saat mengendarai sepeda motor di jalan raya Pakah-Plumpang, Tuban.
Saat berada di jalan raya sekitar makam Dusun Dempel, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, korban dibuntuti dari belakang seorang pria tidak dikenal tiba-tiba meremas dada korban sebelah kanan.
Pelaku saat itu diketahui mengendarai motor RX King, tidak memakai helm, tetapi memakai masker hitam, kaos lengan panjang warna putih dan celana warna krem serta rambut agak gondrong.
"Setelah meremas dadaku, pelaku langsung kabur melaju cepat arah ke selatan. Saya sekarang cemas, anak saya takut kalau melintas di jalan raya," ungkapnya sedih.
Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait aksi begal payudara yang menimpa ibu-ibu.
Saat ini petugas telah melaksanakan penyelidikan terhadap pelaku di lapangan.
Perwira menengah itu berharap, tak lama lagi pelaku yang meresahkan tersebut bisa ditangkap.
"Semoga pelaku segera cepat tertangkap, tim sudah melakukan penyelidikan di lapangan," pungkas Perwira asal Ngawi itu.
4. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Peristiwa pelecehan seksual begal payudara terjadi di jalan depan Masjid Nurul Iman, Desa Panjunan RT 3 RW 1, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.
Peristiwa pelecehan seksual tersebut terjadi pada Selasa (1/9/2020) pukul 09.32 WIB.
Aksi bejat pelaku terekam oleh beberapa kamera CCTV di sepanjang jalan.
Foto tangkapan layar (screenshot) dan video CCTV peristiwa itu beberapa hari belakangan ramai di media sosial.
Dalam rekaman CCTV, tampak pelaku tengah melaju menaiki sepeda motor matic berwarna merah.
Kemudian, datanglah seorang perempuan berkaos putih dan berkerudung kuning melaju ke arah berlawanan.
Perempuan tersebut menaiki sepeda.
Kemudian pelaku yang mengendarai motor bernomor polisi K 4339 EU berbalik arah mengejar korban.
Tak menyadari ada beberapa kamera CCTV yang mengintainya di sepanjang jalan, pelaku terlihat menyorongkan tangan kirinya.
Dia santai saja menyentuh payudara korban.
Setelahnya pelaku pergi begitu saja.
Ketika dihubungi Tribunjateng.com via telepon, Selasa (8/9/2020), Kapolsek Pati Iptu Sahlan mengatakan, pihak korban memutuskan tidak melaporkan peristiwa ini ke kepolisian.
"Berdasarkan informasi yang saya terima, pelaku telah mendatangi korban.
Kemudian meminta maaf atas inisiatifnya sendiri," ujar dia. (tribun network/thf/TribunJakarta/Surya.co.id/TribunJateng.com)