News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stasiun yang Rusak Sudah Diperbaiki, MRT Jakarta Pastikan Pelayanan Pengguna Berjalan Lancar

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja sedang mengawasi proses pembongkaran jembatan penyeberangan orang (JPO) Bank Indonesia, di Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2020). Pembongkaran JPO Bank Indonesia dilakukan terkait dimulainya pembangunan proyek Stasiun Thamrin MRT Jakarta fase II. Tribunnews/Herudin

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta telah menyelesaikan perbaikan seluruh stasiun yang rusak akibat demonstrasi yang berujung kerusuhan pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Senin (12/10) seluruh stasiun dipastikan telah rampung diperbaiki.

Fasilitas stasiun yang rampung dibenahi antara lain Stasiun MRT Bundaran HI, dan Stasiun Setiabudi Astra.

Baca juga: Jakarta Masuk Masa Transisi Lagi, MRT Ikut Sesuaikan Jam Operasional

"Mulai hari ini, 12 Oktober 2020, seluruh fasilitas stasiun MRT Jakarta yang terdampak telah selesai diperbaiki dan dapat digunakan kembali," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam keterangannya.

Baca juga: Seluruh Stasiun MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Hari Ini

William menuturkan perbaikan fasilitas stasiun dilakukan selama tiga hari hingga benar - benar bisa kembali dipergunakan.

Adapun saat kembali beroperasi normal hari ini, alur pengguna MRT Jakarta berjalan lancar tanpa kendala.

"Seluruh stasiun beroperasi secara normal dan alur pengguna MRT Jakarta pada hari ini berjalan dengan lancar," ucapnya.

Adapun jam operasional kereta MRT di masa PSBB Transisi dimulai pukul 05.00 - 21.00 WIB saat hari kerja. Jarak kedatangan kereta (headway) diatur selama 5 menit pada jam sibuk, dan 10 menit di luar jam sibuk.

Sementara untuk akhir pekan, operasional kereta dimulai pukul 06.00 - 20.00 WIB, dengan waktu headway setiap 10 menit.

Jumlah penumpang per gerbongnya dibatasi supaya tercipta penjagaan jarak antar orang. Per gerbong maksimal hanya boleh mengangkut 62 - 67 orang, atau 390 orang per rangkaian kereta.

Pengaturan itu mengacu pada Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 105 Tahun 2020.

Pihak MRT Jakarta mengimbau para penumpang untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan, baik itu di area stasiun maupun di dalam kereta. Penerapan 3M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker diminta diterapkan oleh penumpang secara disiplin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini