Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta telah menyelesaikan perbaikan seluruh stasiun yang rusak akibat demonstrasi yang berujung kerusuhan pada Kamis (8/10/2020) lalu.
Senin (12/10) seluruh stasiun dipastikan telah rampung diperbaiki.
Fasilitas stasiun yang rampung dibenahi antara lain Stasiun MRT Bundaran HI, dan Stasiun Setiabudi Astra.
Baca juga: Jakarta Masuk Masa Transisi Lagi, MRT Ikut Sesuaikan Jam Operasional
"Mulai hari ini, 12 Oktober 2020, seluruh fasilitas stasiun MRT Jakarta yang terdampak telah selesai diperbaiki dan dapat digunakan kembali," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam keterangannya.
Baca juga: Seluruh Stasiun MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Hari Ini
William menuturkan perbaikan fasilitas stasiun dilakukan selama tiga hari hingga benar - benar bisa kembali dipergunakan.
Adapun saat kembali beroperasi normal hari ini, alur pengguna MRT Jakarta berjalan lancar tanpa kendala.
"Seluruh stasiun beroperasi secara normal dan alur pengguna MRT Jakarta pada hari ini berjalan dengan lancar," ucapnya.
Adapun jam operasional kereta MRT di masa PSBB Transisi dimulai pukul 05.00 - 21.00 WIB saat hari kerja. Jarak kedatangan kereta (headway) diatur selama 5 menit pada jam sibuk, dan 10 menit di luar jam sibuk.
Sementara untuk akhir pekan, operasional kereta dimulai pukul 06.00 - 20.00 WIB, dengan waktu headway setiap 10 menit.
Jumlah penumpang per gerbongnya dibatasi supaya tercipta penjagaan jarak antar orang. Per gerbong maksimal hanya boleh mengangkut 62 - 67 orang, atau 390 orang per rangkaian kereta.
Pengaturan itu mengacu pada Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 105 Tahun 2020.
Pihak MRT Jakarta mengimbau para penumpang untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan, baik itu di area stasiun maupun di dalam kereta. Penerapan 3M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker diminta diterapkan oleh penumpang secara disiplin.