TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kebakaran hebat yang menewaskan satu keluarga di Perumahan Bumi Permai Sentosa, Kampung Ciodeng, Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/10/2020).
Dalam kebakaran itu, satu keluarga yang teridi dari 5 orang dilaporkan meninggal.
Mereka adalah adalah Saidun Sinaga (51), Riyanti (47) dan ketiga anaknya Risa Angraini Sinaga (25), Agnia Anggraini (21), dan Alpin Akbar (15).
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, salah satu korbannya adalah calon wisudawan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) tahun 2020.
Korban diketahui bernama Agnia Anggraini Sinaga.
Baca juga: Tewas dalam Kebakaran di Tangerang, Satu Keluarga Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat
Gadis yang kuliah di jurusan Teknik Sipil UMT ini telah menyelesaikan sidang skripsi dan kabarnya akan segera diwisuda tahun ini.
"Iya benar, mahasiswi dari Teknik Sipil. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut," ungkap Humas UMT Nasuhi dalam keterangannya, Jumat (23/10/2020).
Selain Agnia, kakaknya yang bernama Risa Anggraini Sinaga juga turut menjadi korban dalam kebakaran itu.
Informasinya Risa juga merupakan Alumni UMT dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Kronologi kejadian
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang Tewas saat kobaran api menghanguskan rumah mereka pada Jumat (23/10/2020) dini hari.
Kejadian nahas tersebut tepatnya terjadi di Perumahan Bumi Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, sekira pukul 01.45 WIB.
Satu keluarga yang tewas tersebut terdiri dari bapak, ibu, dan tiga orang anak.
Ketua RT 07/01 Suyanto kepada awak media menjelaskan detik-detik si jago merah meluluhlantakkan rumah korban.
Suyanto menuturkan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 01.30 WIB.
Saat itu, semua warga termasuk keluarga korban memang sudah terlelap.
-
Baca juga: 5 Fakta Kebakaran Hebat di Tangerang yang Tewaskan Suami, Istri dan 3 Anaknya di Dalam Rumah
Tiba-tiba saja Suyanto dibangunkan oleh seorang petugas keamanan kalau ada percikan api di atap rumah korban.
"Tapi pas waktu saya lihat, percikan apinya sudah jatuh ke mobil dan motor yang parkir di bawahnya. Tiba-tiba meledak ban mobil sama motor itu," cerita Suyanto di lokasi kejadian.
Lanjutnya, tak sekali, tapi ledakan terjadi beberapa kali lantaran ada tiga unit sepeda motor yang terparkir di rumah korban.
"Ledakannya ada beberapa kali soalnya di rumah korban ada satu mobil sama tiga motor. Langsung saya bunyikan sirine untuk bangunin warga," ujar Suyanto.
Sehabis membunyikan sirine, Suyanto juga langsung menghubungi pemadam kebaran sekitar.
Ia mengaku sempat melihat korban yang terjebak di dalam rumahnya tapi, warga tidak ada yang bisa masuk ke dalam.
Lantaran, kobaran api sudah semakin ganas dan mulai merembet ke tetangganya.
"Wakut itu api sudah gede banget dan saya sempet lihat korban masih di dalam. Enggak bisa terobos masuk warga," tutur Suyanto.
Sontak, warga pun berjibaku untuk berusaha memadamkan api menggunakan cara manual dan seadanya.
"Engga lama lama pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi sehingga tidak terlalu meluas api. Ada beberapa mobil pemadam langsung menyiramkan titik api," ujar Suyanto.
Akhirnya kobaran api berhasil dipadamkan sekira pukul 03.00 WIB berkat tim pemadam kebaran sekitar.
Suyanto menyatakan, satu keluarga yang menjadi korban itu bisa di evakuasi pemadam ke luar dan ditemukan sudah tidak bernyawa.
"Jenazah korban satu keluarga ini sekujur tubuhnya hitam. Tapi baju yang dikenakan tidak terbakar. Makanya sepertinya korban kehabisan oksigen karena lama di dalam," paparnya.
Senada denfan Suyanto, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan kalau jasad kelimanya ditemukan dalam keadaan utuh.
Para korban ditemukan di kamar belakang rumah tersebut.
"Ditemukan di kamar belakang, maksudnya mungkin menghindari api. Karena sumber api diduga di bagian depan rumah," jelas Kosrudin, Jumat (23/10/2020).
Pasalnya, saat kebakaran, mereka berkumpul mencoba menyelamatkan diri dari si jago merah yang sudah terlanjur berkobar besar.
Saat api sudah bisa dijinakan, petugas Damkar langsung memerika masuk ke dalam rumah yang sudah hangus.
Betapa terkejutnya petugas, kata Kosrudin, saat melihat kondisi fisik kelima jenazah dalam keadaan utuh dan baik.
"Sedikit sekali luka bakar, bahkan baju mereka masih utuh, hanya kotor kena abu saja. Kemungkinan lantaran kehabisan oksigen," dugaan Kosrudin.
Setelah berhasil dievakuasi petugas, kelima jenazah diletakan di rumah tetangga korban yang berada persis di depan rumah.
Rencananya kelima jenazah akan dimakamkan oleh warga sekitar di TPU Palasari.
Sebagai informasi, kelima korban tersebut adalah Saidun Sinaga (51), Riyanti (47), Risa Angraini Sinaga (25), Agnia Anggraini (21), dan Alpin Akbar (15).
Jasad Masih Utuh
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan kalau jasad kelimanya ditemukan dalam keadaan utuh.
Para korban ditemukan di kamar belakang rumah tersebut.
"Ditemukan di kamar belakang, maksudnya mungkin menghindari api. Karena sumber api diduga di bagian depan rumah," jelas Kosrudin, Jumat (23/10/2020).
Pasalnya, saat kebakaran, mereka berkumpul mencoba menyelamatkan diri dari si jago merah yang sudah terlanjur berkobar besar.
Saat api sudah bisa dijinakan, petugas Damkar langsung memerika masuk ke dalam rumah yang sudah hangus.
Betapa terkejutnya petugas, kata Kosrudin, saat melihat kondisi fisik kelima jenazah dalam keadaan utuh dan baik.
"Sedikit sekali luka bakar, bahkan baju mereka masih utuh, hanya kotor kena abu saja. Kemungkinan lantaran kehabisan oksigen," dugaan Kosrudin.
Setelah berhasil dievakuasi petugas, kelima jenazah diletakan di rumah tetangga korban yang berada persis di depan rumah.
Warga berinisiatif untuk menguburkan dan melakukan yasinan, sembari menunggu keluarga besar korban berdatangan.
"Korban yang tewas bernama Saidun Sinaga (55) bapaknya, Rianti (48) ibunya, ketiga anaknya adalah Risa (25), Nia (22) dan Alvin (18)," ungkap Kosrudin.
Rencananya kelima jenazah akan dimakamkan oleh warga sekitar di TPU Palasari.
Kosrudin menerangkan, kejadian mengerikan tersebut tejadi sekira pukul 01.20 WIB.
"Info yang saya dapat, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.20 WIB. Mereka baru telepon ke Damlar sekitar jam 2.13 WIB," kata Kosrudin.
Lima orang sekeluarga yang tewas terpanggang itu terdirinsari ayah, ibu, dan tiga orang anak perempuan dua, dan satu laki-laki.
Menurut Kosrudin, mereka tewas diduga karena terjebak di dalam kobaran api saat sedang tertidur pulas.
"Yang meninggal itu catatannya lima orang, bapaknya, ibunya dan tiga orang anak pertama dan kedua perempuan, ketiga laki-laki," jelas Kosrudin.
Si jago merah tidak hanya membumihanguskan rumah korban saja tapi juga beberapa rumah tetangganya ikut terbakar..
"Kemudian rumah terbakar habis, terbakar satu rumah. Tetapi ada rumah lain terbakar sebagian ada tiga rumah, total terbakar ada empat rumah," ucap Kosrudin.
Hingga saat ini Damkar Kabupaten Tangerang masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Namun, Kosrudin menduga kalau konsleting listrik menjadi penyebab kebakaran maut di Legok itu.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta