News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Khawatir Lonjakan Kasus, Anies Sempat Minta Pemerintah Pusat Menimbang Ulang Libur Panjang

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak dialog diver bus Transjakarta Senin (12/10/2020) saat meninjau renovasi halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta pusat, yang rusak dibakar massa perusuh dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) lalu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah meminta pemerintah pusat menimbang ulang soal pemberian cuti bersama nasional yang berakibat pada libur panjang, pada 28 Oktober - 1 November 2020.

Sebab Anies khawatir lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang bulan Agustus lalu kembali terulang.

"Sebetulnya tiga minggu yang lalu kami sudah mengajukan saat rapat pertemuan dengan gugus. Coba dipertimbangkan soal libur panjangnya. Tapi pemerintah pusat tetap jalan libur panjang," kata Anies di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2020).

Namun karena pemerintah pusat telah memutuskan memberi libur panjang kepada masyarakat, Anies mengatakan Pemprov DKI akan melakukan upaya antisipasi segala efek sampingnya, termasuk lonjakan kasus Corona.

Ilustrasi liburan (https://www.freepik.com/)

Salah satu antisipasi itu yakni memperbanyak jumlah tempat tidur, dan meningkatkan kegiatan pelacakan atau penelusuran terhadap warga yang berinteraksi dengan pasien positif.

"Ya sudah keputusan pemerintah pusat itu sekarang kita jalani antisipasi semua side effectnya. Yang diantisipasi itu kita harus siap jumlah tempat tidur kemudian kegiatan tracing testing karena pengalaman mada libur panjang sesudahnya suka ada lonjakan ," jelas dia.

Baca juga: Jika TerpaksaHarus ke Luar Kota, ASN DKI Diminta Tes PCR Sebelum dan Sesudah Libur Panjang

Anies meminta kepada seluruh masyarakat ibu kota untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas.

Ia mengingatkan bahwa penularan bukan cuma terjadi di ruang publik, tapi justru banyak terbentuk di lingkup keluarga.

Oleh karena itu tak heran jika makin banyak jumlah klaster keluarga karena penularan internal.

"Seluruh protokol kesehatan ditaati. Penularan itu tidak hanya terjadi di wilayah publik. Penularan itu justru banyak terjadi di arena keluarga," pungkas Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini