Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polres Metro Tangerang Kota mengungkapkan alasan pecahnya tawuran berdarah antata dua Ormas di Kota Tangerang pada Kamis (29/10/2020) dini hari.
Sebagai informasi, dua ormas saling bersitegang menggunakan senjata tajam di bilangan Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Bahkan, ada dua anggota ormas yang terluka parah karena terbacok di bagian kepala dan dada.
Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana terluka sabetan senjata tajam dalam peristiwa itu.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, alasan sepele menjadi pemantik tawuran berdarah dini hari tadi.
"Hanya perselisihan, kemaren itu penurunan bendera saja, tapi itu sudah diselesaikan," kata Sugeng di Larangan, Kota Tangerang.
Baca juga: Suasana Mencekam di Tangerang Kamis Dini Hari, Bentrokan Berdarah 2 Ormas
Pasalnya polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam yang digunakan kedua ormas untuk adu jago.
Tapi, Sugeng mengatakan, pihaknya lebih mementingkan ketertiban dan kondusifitas Kota Tangerang lantaran bentrokan berujung damai.
"Kita lihat hasil proses penyelidikan, kita enggal perlu lihat itu. Yang penting kita ke depan jaga situasi Kamtibmas yang ada," ujar Sugeng.
Ia mengatakan, apa pun permasalahannya dapat diselesaikan secara baik-baik akan tidak memanjang.
"Perselisihan apapun saya pikir sudah bisa diselesaikan, dan ini engga perlu jadi persoalan yang berkepanjangan," ucap Sugeng.
"Karena ini ke depan kita meminta kepada seluruh ormas yang ada tidak hanya PP, dan FBR. Tapi ormas lain memiliki tugas dan tanggungjawab untuk jaga situasi Kamtibmas yang ada di Kota Tangerang," imbuh dia lagi.
Perlu diketahui, tawuran maut antara ormas di Kota Tangerang terutama Ciledug dan sekitarnya bukan kali pertama terjadi.
Di tahun yang sama tercatat ada dua kali bentrok ormas pada lokasi yang berdekatan.
Maka dari itu, Sugeng berkata, akan membuat sebuah wadah untuk menjembatani komunikasi antara ormas dengan pihak kepolisian.
"Sebetulnya mereka ingin untuk ada kegiatan yang sifatnya kontinu tidak hanya saat ada persoalan, tetapi hal-hal yang sifatnyaa kondusif. Mereka sebetulnya ingin komunikasi dengan lintas ormas yang ada di Kota Tangerang dan itu akan kita fasilitasi, formulasi apa yang tepat dan secepat kita jembatani ini," ungkap Sugeng.
Dikesempatan yang sama, Ketua Korwil FBR Tangerang, Aman Alfarizi mengatakan kalau hubungannya dengan pimpinan ormas Pemuda Pancasila masih terjalin harmoni.
Hanya saya, ia menduga ada beberapa oknum yang memang suka memprovokasi dan menimbulkan gesekan di bawah.
"Tingkat pimpinan baik, mediasi tingkat pimpinan oke oke saja, tidak ada masalah dan mau diselesaikan. Saya pesan di FBR Kota Tangerang untuk menahan diri tapi tetap siaga artinya, jangan terpancing provokasi," imbau dia.
Senada dengan Sugeng, Des Aroni sebagai Ketua PAC PP Ciledug menginginkan adanya wadah untuk ormas-ormas di Kota Tangerang untuk saling berkomunikasi.
Hal itu, tak lain dan tak bukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman yang berujung tindakan anarkis.
"Inti dari permasalahan semalam kita sudah berbicara dengan Kapolres dan Dandim. Kita minta satu formula supaya lintas Ormas dibuatkan wadah untuk mempermudah komunikasi antara Ormas. Karena selama ini selalu terjadi selisih paham," pinta Aroni.
Dari informasi yang didapatkan, awal mula kejadian pada Rabu (28/10/2020) sekira pukul 15.00 WIB anggota dari salah satu kubu sedang nongkrong di markasnya bilangan Ciledug.
"Saat itu keduanya sedang dalam keadaan mabuk," kata Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana saat dihubungi, Kamis (29/10/2020) pagi.
Dalam keadaan mabuk, lanjut dia, dua orang berinisial M dan B mengendarai motor menuju Kecamatan Larangan.
Keduanya tiba-tiba saja langsung menurunkan bendera ormas tandingannya di kawasan Larangan tersebut yang diduga memantik perselisihan dini harinya.
"Dalam keadaan mabuk di wilayah Ciledug dan Larangan selanjutnya melakukan penurunan bendera ormas lawannya di wilayah Kreo dan depan Tomang Tol Larangan," ungkap Wisnu.
Tak berhenti disitu, M dan B juga memprovokasi lawannya hendak menantang berduel sampai maut.
Massa pun mulai berkerumun di dekat Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, pada 23.30 WIB, Rabu, (28/10/2020).
Kemudian, pecah tawuran pada Kamis (29/10/2020) dini hari yang berlangsung sekira 60 menit mengakibatkan satu orang menderita luka bacok di kepala dan dada.
"Menyebabkan satu luka di bagian kepala atas dan saat ini dibawa ke RS Sari Asih Ciledug dan RS Medika Ciledug oleh anggota polsek," pungkas Wisnu.
Bentrok Berujung Damai
Bentrok dua Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang akhirnya berujung damai.
Sebelumnya diberitakan, suasana mencekam terjadi di kawasan Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, pada Kamis (29/10/2020) dini hari.
Kala itu, dua ormas terlibat saling adu otot membawa senjata tajam sampai mengakibatkan beberapa orang luka berat termasuk Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana saat yang terluka karena sabetan benda tajam.
Namun, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Suyeng Hariyanto mengatakan apa pun permasalahannya dapat diselesaikan secara baik-baik agar tidak memanjang.
"Perselisihan apapun saya pikir sudah bisa diselesaikan, dan ini engga perlu jadi persoalan yang berkepanjangan," kata Sugeng di Larangan, Kota Tangerang, Kamis (29/10/2020
"Karena ini ke depan kita meminta kepada seluruh ormas yang ada tidak hanya PP, dan FBR. Tapi ormas lain memiliki tugas dan tanggungjawab untuk jaga situasi Kamtibmas yang ada di Kota Tangerang," imbuh Sugeng.
Perlu diketahui, tawuran maut antara ormas di Kota Tangerang terutama Ciledug dan sekitarnya bukan kali pertama terjadi.
Di tahun yang sama tercatat ada dua kali bentrok ormas pada lokasi yang berdekatan.
Maka dari itu, Sugeng berkata, akan membuat sebuah wadah untuk menjembatani komunikasi antara ormas dengan pihak kepolisian.
"Sebetulnya mereka ingin untuk ada kegiatan yang sifatnya kontinu tidak hanya saat ada persoalan, tetapi hal-hal yang sifatnyaa kondusif. Mereka sebetulnya ingin komunikasi dengan lintas ormas yang ada di Kota Tangerang dan itu akan kita fasilitasi, formulasi apa yang tepat dan secepat kita jembatani ini," ungkap Sugeng.
Dikesempatan yang sama, Ketua Korwil FBR Tangerang, Aman Alfarizi mengatakan kalau hubungannya dengan pimpinan ormas Pemuda Pancasila masih terjalin harmoni.
Hanya saya, ia menduga ada beberapa oknum yang memang suka memprovokasi dan menimbulkan gesekan di bawah.
"Tingkat pimpinan baik, mediasi tingkat pimpinan oke oke saja, tidak ada masalah dan mau diselesaikan. Saya pesan di FBR Kota Tangerang untuk menahan diri tapi tetap siaga artinya, jangan terpancing provokasi," imbau dia.
Senada dengan Sugeng, Des Aroni sebagai Ketua PAC PP Ciledug menginginkan adanya wadah untuk ormas-ormas di Kota Tangerang untuk saling berkomunikasi.
Hal itu, tak lain dan tak bukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman yang berujung tindakan anarkis.
"Inti dari permasalahan semalam kita sudah berbicara dengan Kapolres dan Dandim. Kita minta satu formula supaya lintas Ormas dibuatkan wadah untuk mempermudah komunikasi antara Ormas. Karena selama ini selalu terjadi selisih paham," pinta Aroni.
Dari informasi yang didapatkan, awal mula kejadian pada Rabu (28/10/2020) sekira pukul 15.00 WIB anggota dari salah satu kubu sedang nongkrong di markasnya bilangan Ciledug.
"Saat itu keduanya sedang dalam keadaan mabuk," kata Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana saat dihubungi, Kamis (29/10/2020) pagi.
Dalam keadaan mabuk, lanjut dia, dua orang berinisial M dan B mengendarai motor menuju Kecamatan Larangan.
Keduanya tiba-tiba saja langsung menurunkan bendera ormas tandingannya di kawasan Larangan tersebut yang diduga memantik perselisihan dini harinya.
"Dalam keadaan mabuk di wilayah Ciledug dan Larangan selanjutnya melakukan penurunan bendera ormas lawannya di wilayah Kreo dan depan Tomang Tol Larangan," ungkap Wisnu.
Tak berhenti disitu, M dan B juga memprovokasi lawannya hendak menantang berduel sampai maut.
Massa pun mulai berkerumun di dekat Jalan Cokroaminoto, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, pada 23.30 WIB, Rabu, (28/10/2020).
Kemudian, pecah tawuran pada Kamis (29/10/2020) dini hari yang berlangsung sekira 60 menit mengakibatkan satu orang menderita luka bacok di kepala dan dada.
"Menyebabkan satu luka di bagian kepala atas dan saat ini dibawa ke RS Sari Asih Ciledug dan RS Medika Ciledug oleh anggota polsek," pungkas Wisnu.