News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Amankah Bersepeda Saat Marak Begal? Simak Tips Aman Ala Komunitas Bike to Work

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga saat bersepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (11/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi setelah angka kasus positif dan aktif pandemi mengalami pelambatan kenaikan dalam sepekan terakhir. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kriminalitas terhadap pesepeda di Jakarta cukup signifikan.

Terakhir yang viral yaitu anggota marinir yang dibegal di Jalan Medan Merdeka Barat.

Karena itu Ketua Umum Bike To Work Indonesia, Poetoet Soedarjanto, memberikan tips aman bagi para sepeda mulai remaja hingga dewasa.

1. Pilih Waktu dan Rute Aman

Poetoet mengatakan, sebaiknya para pesepeda memilih waktu dan mencari rute yang aman.

Disarankan tidak bersepeda saat malam hari.

"Pilih waktu dan rute yang ramai sehingga pelaku kejahatan bakal berpikir dua kali untuk melancarkan aksinya," jelas Peotoet, kepada TribunJakarta.com, Jumat (30/10/2020).

"Jangan pilih waktu bersepeda pada malam atau dini hari," lanjutnya.

Baca juga: Beredar Video Polantas Ambil Paksa Sepeda Motor di Bengkel, Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Baca juga: Begal Sepeda Marak, Selama Sebulan 5 Orang Lapor Polisi, 1 Pelaku Tertangkap

2. Simpan Barang Berharga yang Aman

Dia mengatakan, para pesepeda sebaiknya menyimpan barang berharga di tempat yang aman.

Sebisa mungkin, simpan di tempat yang tidak terlalu mencolok dari tatapan orang sekitar.

"Simpan bawaaan berupa barang berharga di tempat yang tak mudah dilihat orang lain, sehingga pelaku tidak terpicu untuk menjambret," jelas Poetoet.

Misalnya, kata dia, jangan letakkan ponsel di kantong belakang.

"Kan biasanya punya kantong kecil di dekat tempat duduk sepeda. Kalau di sana susah dijangkau penjahat," ucapnya.

3. Menggendong Tas Selempang di Sisi Kiri

Jika mengenakan tas selempang, pakailah di sisi kiri.

Sebabnya, mengenakan tas di sisi kanan bakal semakin memudahkan penjahat untuk menjambret.

Sebab, pesepeda biasanya melaju di sisi kiri jalan, sedangkan penjambret melaju di sisi kanan pesepeda dengan mengendarai sepeda motor.

"Itu kalau terpaksa pakai tas selempang, ya. Tapi lebih baik tidak membawa tas selempang," imbaunya.

4. Kenali Lingkungan Sekitar

Poetoet menjelaskan, sebaiknya para pesepeda mengenali lingkungan sekitar.

"Kenali lingkungan ketika bersepeda. Jika saat sedang gowes menemukan tanda-tanda mencurigakan, segeralah berhenti. Jika dibutuhkan, segera cari tempat pertolongan," jelas dia.

"Kalau kita ngomong Jakarta, rata-rata kan tidak jauh sama gedung kantor atau tempat yang ada sekuritinya. Langsung saja belok ke sana untuk mencari perlindungan," lanjutnya.

5. Hafalkan Titik Ramai Petugas Keamanan

Poetoet menyatakan, para pesepeda juga diwajibkan mengetahui titik lokasi di Jakarta yang banyak personel aparat keamanan. Bisa Tni-polri atau Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta.

"Hafalkan titik-titik penting di rute yang biasa dilewati atau akan dilewati. Misalnya, hafalkan pos polisi, klinik, dan bengkel," tuturnya.

"Seumpama ada kecelakaan, atau tindak kriminal terhadap diri sendiri maupun orang lain, kita dengan mudah mengarahkan ke tempat yang sudah kita hafal tersebut," sambungnya.

Poetoet mengatakan, dirinya selalu menerapkan tips bersepeda tersebut sehingga sampai sekarang tidak pernah mengalami kriminalitas.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Marak Begal, Simak Tips Aman Bersepeda di Jakarta Ala Komunitas Bike to Work, 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini