TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaudaraan Alumni 212 dan sejumlah ormas islam mengadakan aksi di sekitaran Kedutaan Besar Prancis, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020).
Aksi tersebut merupakan reaksi ormas islam di Indonesia atas pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang disebut menyinggung umat Islam.
Pantauan di lokasi pukul 13.30 WIB, massa aksi sudah memenuhi lokasi di sekitaran kedubes, tepatnya di Jalan MH Thamrin, depan Gedung Bawaslu dan Sarinah.
Massa aksi membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan nada kecaman kepada Macron, di antaranya Boycot Macron, Gantung Emmanuel Macron Penghina Rasulullah SAW, dan tulisan lainnya.
Selain membentangkan spanduk, massa aksi juga menyerukan ganyang Emmanuel Macron dan Dubes Prancis untuk Indonesia diusir.
Beberapa tokoh dari PA 212 hadir di lokasi, di antaranya Syekh Abdul Jabar, Ustaz Haikal Hassan, dan tokoh-tokoh lainnya.
Baca juga: Amankan Aksi Demo di Kedubes Prancis, 400 Polisi Berjaga, Kawat Duri Dipasang
Seperti diketahui, Macron memicu protes besar di dunia muslim setelah Presiden Perancis itu berkomentar kalau negaranya tetap mempertahankan kebebasan berpendapat dengan mengizinkan kartun Nabi Muhammad dipublikasikan mingguan oleh Charlie Hebdo.
Tak hanya itu, pada Jumat (23/10) Macron juga mengatakan Islam adalah "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".
Hal itu dinyatakan Macron sebagai reaksi atas pembunuhan guru Samuel Paty baru-baru ini, setelah sang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Macron menganggap Paty adalah martir yang mengusung kebebasan berpendapat, serta menyebut pelaku sebagai seorang radikal muslim.