TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor melakukan tracing peserta kerumunan massa Habib Rizieq Shihab (HRS) di Puncak Bogor.
Hal ini merupakan upaya lanjutan Satgas Covid-19 pasca kerumunan massa yang terjadi di kawasan Puncak Bogor Jumat (13/11/2020) lalu.
"Tadi kami sudah tracing ke Megamendung, tempat acara (HRS) di Megamendung, yang kemarin acara hari Jumat kita tracking orang-orang yang ada di sekitarnya," kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
Dia menjelaskan bahwa acara kerumunan HRS kemarin memang tidak terprediksi karena tidak ada surat dari panitianya kepada Satgas Covid-19.
Namun, hal itu juga akan diambil sebagai pelajaran apabila ada rencana agenda-agenda keramaian yang tersebar di media sosial.
"Ini mungkin contoh ya, ke depan penindakan dini lah. Makanya Satgas Covid-19 berkoordinasi dengan TNI-Polri dan kecamatan, kalau ada pengumuman melalui media sosial bakal ada tabligh akbar dan lain-lain kita akan responsif mendatangi panitia. Bukan melarang, tapi menerapkan bahwa boleh berkerumun itu maksimal hanya 150 orang," kata Iwan.
Jumlah maksimal kerumunan ini, kata Iwan, tidak bisa ditawar karena tertuang dalam Peraturan Bupati Bogor terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah disepakati di masa pandemi Covid-19 ini.
"Ini tinggal bagaimana pelaksanaanya itu. Makanya kami sudah intruksikan Satpol PP dan dinas yang lain terkait hal ini untuk melakukan komunikasi lebih baik, persuasif dengan tokoh, dengan panitia. Kalau memang tidak memungkinkan dilakukan, kami juga akan mengambil langkah-langkah yang lebih represif," pungkasnya.
Warga Desa Kuda dan Sukagalih di tracing
Usai kunjungan Habib Rizieq Shibab ke Megamendung pada Jumat (13/11/2020) pekan lalu, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor melaksanakan rapid dan swab test bagi warga di kawasan itu.
Test massal dilakukan di dua titik yakni Desa Kuta dan Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kamis (19/11/2020).
Rapid dan swab test ini dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru akibat adanya kerumunan saat Habib Rizieq Shihab mengunjungi Ponpes Agrokultural Markaz Syariah.
"Hari ini kami laksanakan rapid test, kami juga sediakan alat swab test untuk masyarakat di dua desa yakni Desa Kuta dan Sukagalih Kecamatan Megamendung," kata Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor, Burhanuddin, di lokasi test massal Lapangan Kampung Lembah Nendeut, Megamendung, Kamis (19/11/2020).
Menurutnya, pelaksanaan ini dilakukan dalam bentuk antisipasi adanya klaster Covid-19 baru dari acara Habib Rizieq tersebut.
Hal ini lantaran saat kunjungan menimbulkan kerumunan massa yang cukup banyak dan padat.
"Saat ini kan Kabupaten Bogor masih menerapkan PSBB pra AKB. Jadi masyarakat seharusnya menjaga diri dengan cara menghindari kerumunan, cuci tangan dan jaga jarak," jelasnya.
Pelaksanaan rapid dan swab test ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi dini agar tidak terjadi klaster Covid-19 baru.
“Saya juga harapkan masyarakat agar ikut di pelaksanaan rapid test ini. Tes ini gratis, tidak ada pungutan sama sekali dan ini program dari pemerintah," jelas Burhanuddin.
1000 alat rapid dan swab test tersedia
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Drg. Mike Kaltarina, mengatakan, pada pelaksanaan rapid dan swab massal kali ini pihaknya menyediakan 1.000 alat.
"Saat ini kami bentuk dua pos rapid test. Pertama di sini (Desa Sukagalih) dan ke dua di Desa Kuta. Kita sediakan 1.000 alat rapid dan swab," katanya.
Baca juga: Kepala Desa Hingga Bupati Bogor Ade Yasin Akan Diperiksa Soal Acara Habib Rizieq di Megamendung
Baca juga: Kegiatan FPI di Megamendung, Polisi Dalami Ada Tidaknya Perbuatan Pidana
Menurut Drg. Mike, rapid dan swab test kali ini juga tidak hanya untuk dua desa di acara Habib Rizieq saja.
Namun, masyarakat di Kecamatan Megamendung juga bisa mengikuti pelaksanaan test ini.
"Saat ini kami menggunakan petugas dari Puskesmas Ciawi dan petugas swab dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Ini berlaku untuk siapa saja bukan hanya jamaah saja," jelas Drg. Mike.
Gubernur Ridwan Kamil dipanggil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil diperiksa di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Kehadiran pria yang sering disapa Kang Emil itu terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Habib Rizieq Shihab.
Sebab, Imam Besar FPI itu sebelumnya menggelar acara keagamaan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Awi Setyono, mengatakan Ridwan Kamil telah mengonfirmasi kehadirannya dalam pemeriksaan penyidik.
"Sudah ada konfirmasi beliau mau datang dan kita sama-sama tunggu," kata Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Awi mengatakan, Ridwan Kamil diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Nantinya, dia akan ditanya seputar status dan penanganan Covid-19 di daerahnya.
"Beliau tentunya dipanggil kapasitasnya sebagai Gubernur Jawa Barat tahu persis, karena dia yang mengeluarkan Pergub terkait penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Barat," kata dia.
Ridwan Kamil juga diminta untuk menanggapi adanya kegiatan kerumunan dalam acara keagamaan Habib Rizieq.
Termasuk sikap pemerintah provinsi Jawa Barat dalam menindak adanya kerumunan di wilayahnya.
"Bagaimana implementasinya ke bawah, apa perintahnya ke bawah, kemudian beliau mengetahui kejadian kemarin apa reaksinya, apa upayanya, tentunya ini yang akan digali oleh penyidik," terang Awi.
10 orang lainnya termasuk Bupati Bogor Ade Yasin juga diperiksa
Tak hanya Ridwan Kamil, terdapat 10 orang lainnya yang juga dijadwalkan untuk dimintai klarifikasi oleh Bareskrim Polri dan Polda Jabar.
"Setelah saya cross check dengan Kabidhumas Polda Jabar dan Kasubdit 2 Dittipdum Bareskrim Polri, bahwa undangan klarifikasi untuk Gubernur Jabar di Baraskrim Polri," kata Awi.
"Sedangkan 10 orang lainnya di Polda Jabar pada hari Jumat tanggal 20/11/2020," lanjutnya.
Mereka terdiri dari kepala Desa Sukagalih, kepala Desa Kuta, ketua RW, ketua RT, camat Megamendung, Kasatpol PP Kabupaten Bogor, anggota Bhabinkamtibmas, Sekda Kabupaten Bogor Burhanuddin, dan Habib Muchsin Alatas dari FPI.
Satu nama lainnya adalah Bupati Bogor Ade Yasin.
Namun, polisi menjadwalkan ulang pemeriksaan Ade karena dinyatakan positif Covid-19.
"Iya (pemeriksaan Ade) pasti akan dijadwalkan ulang," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Rabu.
Ridwan Kamil Mengaku Siap
Ridwan Kamil siap memenuhi undangan Bareskrim Mabes Polri terkait permintaan klarifikasi soal kerumunan acara Rizieq Shihab.
Ia menyebutkan surat undangan itu ia terima pada Rabu (18/11/2020) sore.
"Jadi bahasanya bukan diperiksa, tapi dimintai tambahan keterangan terkait acara di Bogor."
"Tentunya saya sebagai warga negara yang taat hukum (undangan) seperti ini wajib kita penuhi dengan sebaik-baiknya," ujarnya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, kerumunan yang terjadi menjadi atensi publik lantaran Rizieq Shihab sudah lama tak berada di Tanah Air.
"Ekses itu seperti yang sudah kita pahami, kepolisian meminta klarifikasi dari sebagai pemimpin wilayah tempat terjadinya peristiwa tadi walaupun latar belakang dan asal-muasal situasinya itu tidak bisa dipersamakan," jelas dia.
Diketahui, kedatangan Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, disambut ribuan simpatisannya, Jumat (13/11/2020).
Kedatangan itu dalam rangka mengunjungi markas FPI di Puncak Bogor.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Rizieq Shihab melakukan salat Jumat dan acara peletakan batu pertama pembangunan masjid.
Menjelang kedatangan Habib Rizieq Shihab, ribuan orang menyemut memadati kawasan Simpang Gadog, Kabupaten Bogor. (tribun network/thf/igm/Tribunnews.com/Kompas.com/Wartakotalive.com/TribunnewsBogor.com)