TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap J (20), pria yang membunuh temannya dan kakak kandungnya.
Pengakuannya terhadap tim penyidik dinilai janggal.
Kapolres Depok telah berhasil menangkap pelaku berinisial J (20) di kampung halamannya di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor.
Penangkapan itu tak sampai 24 jam selang penemuan jasad kakaknya yang ia kubur di rumah kontrakan mereka di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Depo AKP I Made Bayu Sutha Santana menjelaskan, pelaku berinisial J (20) itu dibantu satu orang lainnya saat membunuh abangnya sendiri, D (23).
Baca juga: Kasus Adik Bunuh Kakak di Depok, Pelaku Peragakan 20 Adegan dalam Pra Rekonstruksi
Adapun Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah menuturkan, pelaku melakukan kekejian itu karena didorong rasa kesal terhadap si kakak yang tinggal bersamanya di rumah tersebut.
"Ceritanya tersangka ini sudah memiliki pacar, si kakaknya belum memiliki calon. Adiknya ingin segera nikah namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah," imbuh Azis.
J kemudian beberapa kali mendesak abangnya agar segera kawin, namun yang didesak justru merasa tersinggung dan kerap naik pitam selama 2 bulan belakangan.
"Di situlah kemudian, menurut alasan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap kakak. Tapi akan kita dalami lebih lanjut," aku Azis.
Baca juga: Gagal Bunuh Kakak Ipar, Pria Mabuk Ini Marah Lalu Pukul Ketua RT Pakai Besi Pengungkit
J menjelaskan, ia bunuh sang kakak karena didorong amarah. Ia menghabisi nyawa abangnya dengan menghajarnya menggunakan tabung gas elpiji hingga membekapnya dengan bantal.
"Kadang suka marah-marah enggak jelas, terus kadang kalau salah sedikit saja langsung membentak, langsung marah," papar Azis.
Di luar itu, J rupanya juga pernah membunuh temannya berinisial S tak jauh dari kediamannya di Bogor pada Agustus lalu.
Persis usai membunuh kakaknya, J menyembunyikan mayat S di bawah tanah, tepatnya di kebun kosong.
Saat ini Kapolres Metro Depok berusaha untuk melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.
"Tes kejiwaan itu kita sudah mulai mengarah ke sana. Kita lihat kestabilan dia memberikan keterangan. Bantuan psikologis sedang kita upayakan untuk membantu kita mengumpulkan alat bukti," terang Azis setelah menggelar pra-rekonstruksi kasus itu pada Senin (23/11).
Pra-rekonstruksi ini digelar karena penyidik merasa curiga dengan pengakuan J soal motifnya membunuh korban.
D yang tinggal di kontrakan bersama J dibunuh menggunakan tabung gas elpiji ketika sedang tidur.
Polisi berpendapat, motif J membunuh D mencurigakan karena cukup sepele.
"Motifnya karena dia terhalang belum bisa nikah, karena kakaknya tidak memiliki pasangan. Tapi motif ini terlalu ringan jika hanya dengan motif tersebut dia membunuh kakaknya," jelas Azis.
Dengan 20-21 adegan yang diperankan J dalam pra-rekonstruksi, polisi belum menemukan fakta baru.
"Belum ada fakta baru. Dia (J) masih konsisten dengan keterangannya. Tersangka masih konsisten menyampaikan keterangan bahwa motifnya demikian, motif membunuh kakaknya karena sering cekcok," terang Azis.
Kronologi Lengkap
Jasad terkubur di kontrakan yang diduga kerangka manusia itu ditemukan Sukiswo, pemilik kontrakan diminta sang istri untuk memperbaiki toilet rumah kontrakan karena tersumbat.
Penemuan tengkorak manusia ini berawal saat dirinya diminta sang istri untuk memperbaiki toilet rumah kontrakan karena tersumbat.
"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," ucap Sukiswo.
Sukiswo lantas memutuskan membongkar ubin tersebut lantaran penasaran.
Pembongkaran dimulai sekira pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Setelahnya, Sukiswo berhenti beroperasi untuk menunaikan salat ashar dan melakukan aktivitas lain.
Ia kemudian melanjutkan pembongkaran setelah salat magrib.
"Setelah sekian dalam itu tidak ditemukan apa-apa, tapi setelah kita lihat ada semen dan sampah semen yang tidak lengket dengan tanah, ini dicurigai untuk saya. Akhirnya saya mendapatkan gali lagi," ungkap Sukiswo.
Sukiswo lantas menancapkan linggis dan membetotnya agar struktur di bawah lantai itu semakin lekas terbongkar.
"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW. Baru setelah menarik sedikit lagi, nampaknya ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi nampaknya seperti itu (dengkul)," aku Sukiswo.
Adapun Kapolsek Sawangan Kompol Sutrisno menjelaskan, jasad tersebut merupakan rangka manusia yang relatif utuh dengan cara terduduk berkalang tanah.
Beberapa sisa helai pakaian terlihat melekat di jasad tersebut.
Baca juga: Jasad Pria Terkubur Dalam Kontrakan di Sawangan, Pengakuan Tetangga Soal Keseharian Penghuni Rumah
Sutrisno menduga, jasad tersebut memiliki tinggi badan 160 cm dan berbobot 60 kg itu merupakan korban pembunuhan.
“Diduga ada mayat yang ditanam di rumah kontrakan itu. Laki-laki, kurang lebih usia 40-an tahun. Tindak lanjutnya, jasad ini dikirim ke RS Polri Kramatjati,” terang Sutrisno. (Kurniawati Hasjanah)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul TERUNGKAP Polisi Bakal Tes Kejiwaan Pembunuh Kubur Jasad Kakak di Kontrakan, Curiga Pengakuan Pelaku