News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengikut Rizieq Shihab Tewas

Muhammadiyah Desak Jokowi Bentuk Tim Independen Usut Tewasnya 6 Pengikut Rizieq Shihab

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas memberikan keterangan kepada wartawan mengenai peristiwa penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan oleh dua orang tak dikenal, di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Mereka memberikan dukungan kepada KPK dan juga meminta presiden turun tangan dengan cara membentuk tim khusus guna mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim independen untuk mengusut insiden penembakan yang menewaskan enam orang pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab.

Dirinya meminta Jokowi tidak bertindak secara minimalis dalam menyikapi peristiwa ini.

"Kepada presiden selaku panglima tertinggi TNI dan Polri. Kami mendesak terhadap peristiwa Ini, bukan saja di ambil sikap yang minimalis atau formalistik. Tetapi dibentuk satu tim yaitu tim independen yang terdiri dari sejumlah pihak," ujar Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas dalam konferensi pers yang disiarkan channel Youtube Muhammadiyah, Selasa (8/12/2020).

Busyro meminta tim independen ini diisi oleh lembaga negara seperti Komnas HAM yang memiliki kompetensi dalam proses investigasi.

Selain itu, Busyro meminta agar unsur masyarakat seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut dilibatkan untuk mengungkap fakta dibalik peristiwa ini.

"Unsur-unsur masyarakat yang memiliki kompetensi dan track record serta komitmen untuk menelaah, mengkaji secara objektif berdasarkan fakta, tidak ada yang tersembunyi atau disembunyikan. Termasuk disini unsur masyarakat itu adalah IDI," ucap Busyro.

Baca juga: Pasukan Bersenjata Lengkap Ikut Amankan Ruang Instalasi Forensik di RS Polri

Dirinya mengatakan pembentukan tim independen ini perlu dibentuk untuk menunjukan komitmen keterbukaan pemerintah.

"Tim independen ini penting, karena kita tahu sudah lama dalam negara yang menganut sistem demokrasi yang mengandung moralitas demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila, UUD 45 dan komitmen rakyat yang begitu kuat moralitasnya. Itu menuntut agar ada proses-proses yang balance, yang tidak sepihak, proses yg menunjukkan keterbukaan, kejujuran dan akuntabilitas," pungkas Busyro.

Seperti diketahui, insiden tersebut terjadi pada di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini