Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video yang menunjukkan 72 pasien Covid-19 dirujuk ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menggunakan bus sekolah beredar di media sosial (medsos).
Puluhan warga tersebut dikabarkan berasal dari satu Rukun Tetangga (RT) yang sama yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Dalam video berdurasi 43 detik itu, perekam video menyebut 72 pasien Covid-19 itu terdiri dari ayah-ibu, anak-anak, lansia, dan remaja.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Naik Jadi 14,46 persen, Satgas Ingatkan Pemda Tingkatkan Penanganan
Baca juga: Klaster Guru MAN 22 Jakarta: 15 di RSD Wisma Atlet Kemayoran, 1 di RS, 24 Isolasi Mandiri
Si perekam turut menyebutkan pengangkutan puluhan warga dari yang disebut berasal dari satu RT yang sama itu terjadi di Puskesmas Ciracas.
"Persiapan evakuasi dari Puskesmas Ciracas, 72 orang isolasi ke Wisma Atlet Tower 6. Ada balita, semoga lekas sembuh,” katanya.
Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut.
Kepala Puskesmas Ciracas Sunersih membenarkan bahwa 72 pasien Covid-19 dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran menggunakan bus sekolah dari Puskesmas Ciracas.
72 pasien Covid-19 itu dirujuk ke Wisma Atlet Kemayoran pada hari Senin, 7 Desember 2020.
Namun, kata Sunersih, 72 orang terkonfirmasi positif Covid-19 itu tidak berasal dari RT yang sama sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.
"Kesemuanya itu berasal dari seluruh kelurahan yang ada di kecamatan Ciracas, jadi bukan berasal dari satu RT," ucap Sunersih kepada Tribunnews.com di kantornya, Jakarta, Kamis (10/12/2020) sore.
72 pasien yang dirujuk pada Senin itu berasal dari seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Ciracas.
Ada yang berasal dari Cibubur, Kelapa Dua Wetan dan terbanyak pasien berasal dari Ciracas.
"Hari itu kami merujuk ke rumah sakit darurat Covid-19 sebanyak 33 pasien, kemudian ke Tower 8 Pademangan 25 pasien, sisanya itu kami melakukan rujukan ke rumah sakit untuk tiga pasien yang mengalami gejala sedang - berat," ujar Sunersih.
"Intinya berita yang beredar itu tidak benar bahwa itu berasal dari satu RT, dan proses rujukannya sebenarnya biasa," tegas dia.
Ihwal menggunakan bus sekolah, itu merupakan bentuk kerjasama Dinas Perhubungan dengan Puskesmas Ciracas.
Di mana untuk mengangkut pasien positif Covid-19 ke rumah sakit-rumah sakit rujukan dapat menggunakan bus sekolah.
"Memang kami dibantu oleh teman-teman di Dinas Perhubungan agar proses rujukan dengan cepat maka menggunakan bus sekolah," kata Sunersih.