News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KAI Daop I Prediksi Puncak Arus Balik Natal dan Tahun Baru Terjadi Pada 3-4 Januari 2021

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon penumpang melakukan rapid test antigen di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2020). Memasuki masa liburan Natal dan Tahun Baru, antrean panjang penumpang membludak di stasiun untuk melakukan rapid test antigen sebagai syarat keberangkatan kereta api jarak jauh. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta memperkirakan puncak arus balik libur Natal dan tahun baru akan terjadi pada Minggu dan Senin atau 3-4 Januari 2021.

KAI memperkirakan pada Minggu dan Senin, sekitar 15.000 - 16.000 lebih penumpang KA Jarak Jauh turun di area Daop 1 Jakarta baik di Stasiun Karawang, Cikampek, Bekasi, Jatinegara, Gambir dan Pasarsenen, yang berasal dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Awal Tahun Baru 2021, Kaisar Jepang Berdoa untuk Kebahagiaan Rakyatnya

Dari angka tersebut, pada puncak arus balik Minggu (3/1/2021) terdapat 39 KA yang tiba di Daop 1 Jakarta, diantaranya 22 KA tiba di Stasiun Pasarsenen dan 17 KA di Stasiun Gambir.

Sedangkan pada hari Senin (4/1/2021) terdapat 37 KA, diantaranya 21 KA tiba di Stasiun Pasar Senen dan 16 KA di Stasiun Gambir.

Protokol Kesehatan

PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan seluruh penumpang yang berangkat dan datang ke area Daop 1 Jakarta dalam kondisi sehat.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan berkas Rapid Antigen dengan hasil negatif yang wajib dimiliki penumpang saat akan berangkat dari dan menuju area Daop 1 Jakarta dengan masa berlaku tiga hari.

Selain itu, kesehatan penumpang juga dipantau melalui pemeriksaan suhu tubuh sebelum berangkat dan di sepanjang perjalanan KA secara berkala, sampai dengan tiba di stasiun akhir untuk memastikan seluruh penumpang memiliki suhu tubuh normal.

Baca juga: Hari Pertama Tahun Baru 2021, Jasa Marga Catat 106.058 Ribu Kendaraan Menuju Jakarta

Hal tersebut merupakan SOP yang wajib dilakukan untuk keseluruhan pemberangkatan KA di seluruh stasiun keberangkatan.

Kepala Daerah Operasi 1 Jakarta, Eko Purwanto mengatakan bahwa penumpang yang tidak dapat memenuhi dua syarat protokol kesehatan tersebut, yakni surat Rapid Antigen dengan hasil negatif dan suhu tubuh tidak melebihi 37,3 derajat dipastikan tidak dapat melakukan perjalanan KA.

"Meski pada masa angkutan Nataru jumlah pengguna mengalami peningkatan, namun Daop 1 Jakarta memastikan seluruh protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin baik untuk penumpang dan petugas," tutur Eko, Minggu (3/1/2021).

Sementara itu, terkait layanan Rapid Antigen di Area Daop 1 Jakarta, sejak awal layanan tersebut berlangsung pada 21 Desember 2020 - 2 Januari 2021 terdapat sekitar 40.000 calon pengguna yang melakukan rapid di Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

Calon pengguna yang mendapatkan hasil positif maka tidak akan diperkenankan untuk berangkat.

Adapun biaya tiket akan langsung dikembalikan dengan bantuan petugas, selanjutnya yang bersangkutan akan ditempatkan di area khusus untuk diberikan pengarahan oleh tim Dokter agar melanjutkan pemeriksaan ke Rumah Sakit dan melakukan kordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.

Sebagai upaya pencegahan Covid-19 para penumpang juga diberikan Faceshield dari PT KAI.

Penumpang diwajibkan untuk menggunakan Faceshield tersebut sepanjang perjalanan hingga tiba di stasiun tujuan.

Para penumpang juga diimbau untuk memakai baju lengan panjang.

"PT KAI Daop 1 Jakarta konsisten menerapkan protokol kesehatan di area stasiun dan di atas KA, untuk penumpang KA keberangkatan maupun kedatangan. Selain menambah perangkat pencuci yang disejumlah area pelayanan, Daop 1 Jakarta juga menyediakan ruang isolasi sementara baik di Stasiun dan Diatas KA untuk digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan untuk penanganan," jelas Eko.

PT KAI Daop 1 juga memastikan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga dilakukan dari sisi prasarana stasiun dan sarana kereta.

Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali, kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan, seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini