"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi pasokan kedelai oleh para importir karena stok saat ini tidak dapat segera ditambah mengingat kondisi harga dunia dan pengapalan yang terbatas," kata Suhanto.
"Penyesuaian harga dimaksud secara psikologis diperkirakan akan berdampak pada harga di tingkat importir pada Desember 2020 sampai beberapa bulan mendatang,” tambah dia.
Suhanto pun berharap, para importir yang masih memiliki stok kedelai untuk dapat terus memasok secara kontinu kepada perajin tahu dan tempe anggota Gakoptindo dengan tidak menaikan harga.
"Kami mengapresiasi para anggota Gakoptindo yang tetap berproduksi dan telah membantu masyarakat dengan terus memasok tahu dan tempe untuk kebutuhan gizi terjangkau di saat pandemi ini,” tutup dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemendag Sebut Stok Kedelai untuk Industri Tahu dan Tempe Cukup "
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Harga Kedelai Melonjak, Kampung Tempe Ciputat Kompak Mogok Produksi Tiga Hari