TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Seekor ular kobra dengan ukuran 1,7 meter menggegerkan warga di Jalan Buaran pusdiklat TNI, Gang Inisiatip, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Ular berbisa tersebut ditemukan di tengah permukiman warga.
Komandan Tim Rescue A Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Darus Salam mengatakan ular kobra tersebut didapati seorang warga yang sedang melintas di sekitar daerah itu.
Warga tersebut melihat adanya badan dari ular tersebut yang nampak dari lobang yang ada di sekitar kawasan permukiman.
Baca juga: Dikira Sarang Tikus, Warga Kaget Lubang Ini Ternyata Berisi Anak-anak Ular Kobra
"Pukul 13:39 WIB ada laporan masuk ke call center, menurut pelapor tadi liat ular warna hitam setengah badan kepalanya masuk ke dalam lubang," kata Darus saat dikonfirmasi, Serpong, Kota Tangsel, Kamis (7/1/2021).
Mendapati laporan tersebut tim pemadam kebakaran (Damkar) Kota Tangsel bergegas menuju ke lokasi.
Sesampainya di lokasi, warga sekitar beramai-ramai menunjukkan lokasi penemuan dari ular kobra tersebut.
Baca juga: Pulang Malam, Pemuda Tak Sengaja Injak Ular Kobra dan Dipatuk, Tak Merasa Apa-apa hingga Meninggal
"Pukul 14.00 (WIB) kami sampai di lokasi langsung cek lubang tempat keberadaan ular yang di duga sarang ular tersebut. Kami langsung melakukan pembongkaran lubang, setelah sekitar 25 menit nampak lah kepala ularnya, langsung kami amankan dengan menggunakan grabstik," ujarnya.
Setelah mendapati seekor ular kobra, petugas pun langsung menyisir lokasi guna mencari keberadaan hewan melata lainnya.
Sebab, warga menduga lokasi tersebut merupakan sarang dari ular kobra yang ditemukannya itu.
"Ular panjangnya 1,7 meter, dari keterangan warga hanya ada 1 ekor. Namun, ular tersebut bersarang dari kecil kata warga," ungkapnya.
Adapun saat ini ular cobra sepanjang 1,7 meter itu telah dievakuasi pihaknya ke Kantor Dinas Pemedam Kebakaran dan Penyelematan Kota Tangsel.
Kasus serupa di Banyuasin
Penemuan puluhan anak dan telur ular kobra membuat geger warga Desa Bintaran, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Puluhan anak dan telur ular kobra tersebut ditemukan di kawasan tanggul sawah warga.
Tak hanya itu, beberapa induknya kobra nyaris menyerang warga yang hendak mengambil tanah di sekitar lokasi untuk penimbunan jalan.
Anak dan telur ular berbisa tersebut kemudian dikumpulkan warga ke dalam kotak kardus.
Anak dan telur ular kobra tersebut diamankan warga dari sarang dan lubang pada tanah galian.
Anak ular tersebut berjumlah 21 ekor dan telur ularnya ada 12 butir, serta tiga ekor ular diduga induknya.
Baca juga: Puluhan Ular Kobra Teror Warga di Banyuasin, Tahun Lalu Sudah Ada yang Tewas Dipatuk
Kepala Desa (Kades) Bintaran, Rondi menyebutkan penemuan puluhan anak ular beserta telurnya tersebut berawal saat warganya sedang bergotong royong untuk melakukan penimbunan jalan yang banjir.
Warga hendak mengambil tanah di wilayah kanal.
Ketika dicangkul ada lobang sebesar genggaman tangan.
Baca juga: Pulang dari Kebun Tak Sengaja Injak Ular Kobra di Depan Pintu Rumah, Pemuda 25 Tahun Tewas Dipatuk
"Awalnya dikira lobang binatang tikus, dan kaget keluar anak ular cobra," kata Rondi, Rabu (6/1/2021).
Rondi pun berharap dinas terkait turun tangan membantu mengatasi dan mengusir ular berbisa tersebut dari wilayahnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat warga Desa Bintaran untuk lebih berhati-hati lagi dalam beraktifitas di sawah atau pun keluar rumah khususnya pada malam hari.
Baca juga: Pria Ini Dipatok Ular Kobra saat Hendak Masukkan ke Karung, Korban Langsung Demam dan Sesak Napas
Alasannya ular berbisa tersebut banyak berkeliaran di permukiman dan sawah warga.
"Dalam minggu-minggu ini ada dua ekor ular kobra yang hampir masuk ke dalam rumah saya dan di rumah kakak saya. Alhamdulilah keberadaan ular tersebut dengan tidak sengaja ketahuan oleh anak bujang saya," ujar Rondi.
Diakui Rondi, sejak dulu desanya tersebut memang banyak ular kobra.
Namun, dahulu ular kobra tidak seganas sekarang dan tidak ada yang mematok warga.
Namun akhir-akhir ini sudah berapa kali warga yang di patuk ular.
"Alhamdulilah warga yang dipatok ular banyak yang tertolong . Hanya ada satu warga yang dipatuk ular dan tidak sempat di selamatkan," ujar Rondi tanpa merinci pasti korban keganasan ular.
Satu warga di antara meninggal dunia pada 2020 lalu akibat dipatuk.
Rondi mengharap kepada pihak yang terkait supaya bisa membantu warganya untuk memfasilitasi vaksin atau antiseptik untuk bisa ular atau binatang buas lainnya.
Selama ini warga yang menjadi korban keganasan kobra dan binatang lainnya selamat karena jasa dari pawang bisa ular.
Penulis: Rizki Amana
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Warga Buaran Geger atas Kemunculan Ular Cobra Sepanjang 1,7 Meter Berkeliaran di Lingkungannya