TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang waktu salat Maghrib, terlihat KRI Parang melakukan evakuasi terhadap tiga jenazah di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tiga jenazah itu diduga merupakan penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Seribu Jakarta.
Sebuah kapal berwarna putih tiba di dermaga JICT 2.
Kapal itu terlihat mengangkut tiga kantong jenazah untuk kemudian dievakuasi dan diidentifikasi oleh tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Tiga jenazah itu dibalut dalam sarung warna oranye milik Palang Merah Indonesia (PMI).
Tak lama berselang suara adzan berkumandang.
Lampu sorot menerangi area dermaga termasuk ke arah kantong jenazah.
Baca juga: DPR Minta Netizen Tak Sebar Hoax Terkait Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: Ini Identitas 1 Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Berhasil Diidentifikasi DVI Polri
Para aparat yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan menutup ketiga kantong jenazah itu dengan papan putih.
Aparat TNI, Polri, Basarnas, menutup ketiga jenazah itu agar tidak tersorot oleh kamera media karena alasan kemanusiaan.
Direktur Operasi Basarnas, Brigadir Jendral (Mar) Razman mengatakan KRI Parang menyerahkan hasil temuan dari penyisiran di sekitaran titik diduganya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh.
"KRI Parang menyerahkan temuan yang akan diserahkan kepada SAR. Kami memberikan apresiasi kepada seluruh tim di lapangan yang tidak mengenal waktu," ujarnya jelang malam di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).
Hasil temuan dari KRI Parang itu akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan DVI Polri. "Kami serahkan kepada KNKT dan DVI," katanya.