Dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ-182, Indah bersama suaminya Rizki Wahyudi (27), anaknya Arkana Nadhif (7 bulan), ibu mertua Rosi Wahyuni dan keponakan Nabila Anjani.
Indah tercatat sebagai warga RT 07 Dusun IV, Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Sebelum terbang menuju Pontianak, Indah beserta suami dan anak semata wayangnya sempat mudik ke kampung halamannya di Desa Sungai Pinang 2.
Dari Desa Sungai Pinang 2, keluarga ini terbang ke Bangka untuk menjemput Rosi Wahyuni, mertua Indah atau ibu suaminya.
"Mertuanya Indah tinggal di Bangka. Setelah dijemput ke Bangka, sekeluarga ini terbang ke Jakarta, lalu ke Pontianak," Herman menjelaskan.
Indah sempat mengirimkan kabar lewat pesan pendek kepada keluarganya di Desa Sungai Pinang 2, seperti diceritakan sang ayah Ridwan.
Menurut Ridwan, pesan Indah tersebut berisi informasi hasil tes swab PCR semua anggota keluarga yang naik pesawat Sriwijaya Air SJ182.
"Kemarin pukul 13.52 WIB, Puput (panggilan keluarga kepada Indah) SMS saya, katanya hasil PCR test-nya negatif," ucap Ridwan di kediamannya di Desa Sungai Pinang 2, Minggu (10/1/2021).
Menurut Ridwan, Indah juga sempat mengatakan bahwa pesawat yang ditumpanginya delay karena cuaca buruk.
"Kata Puput, pesawatnya delay karena hujan deras di Jakarta. Tapi delay berapa jam, dia tidak bilang," ujar Ridwan.
Berikut isi lengkap SMS Indah kepada orangtuanya:
Ridwan, ayahanda Indah (paling kiri) masih menunggu informasi seputar pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak. Di pesawat itu Indah bersama suami, anak, keponakan dan ibu mertuanya.
Ridwan, ayahanda Indah (paling kiri) masih menunggu informasi seputar pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak. Di pesawat itu Indah bersama suami, anak, keponakan dan ibu mertuanya. (Tribun Sumsel/Agung Dwipayana)
"Bapak, pagi tadi hasil swab PCR sudah keluar, hasilnya negatif semua, jadi kami langsung berangkat semua ke Pontianak. Ini sudah di ruang tunggu, lagi nunggu pesawat delay, hujan deras sekali."
Saat ini keluarga sedang menuggu informasi dari salah satu anggota keluarga di Jakarta.
"Nunggu kabar dari keponakan yang tinggal di Jakarta," kata Ridwan yang tampak tegar itu.