"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA.
"Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," kata Ali Jaber.
Di persidangan kali ini itu Syekh Ali Jaber dimintai keterangan sebagai saksi korban.
Ia menjelaskan dirinya saat ditusuk sedang memebrikan tausiyah di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Bandar Lampung.
Syekh Ali Jaber sedang menguji bacaan Al-Quran salah satu santri putri.
Selesai menguji, orangtua santri itu meminta swafoto dengan Syekh Ali Jaber.
Lantaran memori ponsel orangtua santri penuh, Syekh Ali Jaber meminta kepada jemaah yang hadir untuk meminjamkan ponselnya.
Ketika itulah AA datang naik ke panggung lalu menusuk Syekh Ali Jaber.
Kuasa hukum Ardiansyah mengatakan, permintaan maaf yang disampaikan Syekh Ali Jaber bisa menjadi pertimbangan meringankan bagi terdakwa AA.
"Pertimbangan lain tidak ada niat dari terdakwa untuk membunuh atau menikam organ vital korban," kata Ardiansyah.
Umrahkan Pemulung Asal Garut
Syekh Ali Jaber juga perhatian terhadap Muhammad Gifari Akbar (16), pemulung asal Garut.
Fotonya Gifari viral sedang membaca Al-Quran di emperan Jalan Braga, Bandung. Di sisinya ada sebuah karung.