Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tinggal di lingkungan yang nyaman dan bebas banjir mungkin menjadi impian bagi sebagian besar orang.
Terlebih jika segala macam fasilitas tersedia untuk digunakan, tanpa harus khawatir hilang, rusak atau bahkan hanyut terbawa aliran sungai.
Hal itu mungkin yang sampai saat ini menjadi keinginan dari Landika Juri, pria berusia 24 tahun yang sejak 2012 tinggal di bibir sungai Ciliwung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Landika bersama keluarganya sudah hampir genap 9 tahun menjadi warga yang hidup berdampingan dengan kondisi aliran sungai.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gubernur DKI Anies Baswedan Memperpanjang PSBB di Jakarta Hingga 8 Februari 2021
Selama menetap di bantaran sungai, dirinya mendapati beberapa pelajaran dan pengalaman baik suka maupun duka.
Kata Landi, panggilan akrabnya, tinggal di pinggiran sungai ada enaknya juga.
"adem mas, terhindar dari polusi suara, tapi kalau kita berisik tidak ada yang ngomelin, karena adanya di ujung banget," ucap Landika sambil tertawa saat diwawancarai di belakang rumahnya, Minggu (24/1/20201).
Baca juga: Pintu Air Manggarai Masih Berstatus Normal Meski Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi
Tapi saat banjir, tentu menjadi duka tersendiri baginya.
Tentu beberapa barang yang di dalam kamarnya hanyut terbawa, belum lagi seluruh anggota keluarganya harus berjibaku memindahkan barang.
"Kalau yang penting biasanya diutamain buat diangkut, kalau air sungai naiknya cepet ya paling sisanya dibiarin aja, karena gak bakal tertolong juga," katanya.
Baca juga: Indonesia Dilanda Bencana, Nikita Mirzani Ngeri Membayangkan Jika Terjadi di Jakarta
Sempat juga terbesit di benak pria yang saat ini sedang menempuh pendidikan tingkat akhir di salah satu Universitas swasta di Jakarta itu untuk pindah rumah.
Karena menurutnya hampir setiap tahun, mereka sekeluarga harus mengantisipasi tingginya permukaan air.
Terlebih katanya, sudah hampir satu dekade mereka tinggal di bantaran kali.
Setiap bulan Januari pasti selalu khawatir akan bahaya datangnya banjir.
"Kalau keseringan banjir, capek juga mas, sempet mau bilang ke orang tua buat pindah, tapi ditahan dulu," ujarnya.
Namun, ketika ditanya soal jika nantinya ada kebijakan pemerintah untuk menertibkan seluruh bangunan di bantaran sungai Ciliwung, dengan lantang dia menjawab.
"Saya dukung mas," ujarnya.