Bahkan, LaporCovid-19 juga menerima laporan pasien yang meninggal di perjalanan.
Termasuk di transportasi umum, di rumah, di selasar rumah sakit, di UGD serta di Puskesmas karena kesulitan mendapatkan perawatan intensif.
Contohnya, ia menerima laporan dari warga Kota Depok yang meninggal dalam perjalanan mencari rumah sakit pada 19 Desember 2020.
"Pada 19 Desember 2020 sore itu, keluarga pasien awalnya menghubungi Satgas Covid-19 di daerahnya untuk meminta ambulans karena kondisi ayah pelapor sebagai suspek Covid-19," ujar Irma.
"Sang ayah bergejala sesak nafas, namun ambulans tidak dikirim hingga dua jam penantian."
"Keluarga akhirnya membawa ayahnya menggunakan taksi daring berkeliling ke sejumlah RS di Kota Depok dan Jakarta Selatan."
"Hingga kemudian pasien meninggal dalam perjalanan setelah ditolak di sejumlah rumah sakit," tutur dia.
Dari kasus inilah kemudian Satgas Depok meminta LaporCovid-19 untuk transparan mengenai data pasien.
Baca juga: Alat Deteksi Corona GeNose Buatan UGM akan Digunakan di Stasiun Kereta Mulai 5 Februari
Namun, Irma menolak karena menurutnya saat ini yang paling penting adalah menyelesaikan sistem rumah sakit yang dinilai sudah mulai kolaps.
"Ada banyak warga yang ingin mencari bantuan, mereka yang positif mencari bantuan untuk segera mendapatkan perawatan di rumah sakit."
"Apakah itu rawat inap biasa atau ICU, tetapi situasi rumah sakit yang ada di Jabodetabek sudah full. Jadi tidak mampu menampung," ungkapnya.
Penambahan Covid-19 di Indonesia Hampir Capai 1 Juta Kasus
Jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (25/1/2021) pukul 12.00 WIB semakin bertambah.
Jumlah kasus positif tercatat ada 9.994 penambahan, dari sebelumnya 989.262 kasus.