Alih-alih mengikuti teman-temannya yang kabur, Yudha saat itu justru menghampiri Menteri Sosial Risma.
Yudha mengatakan, dia berharap akan diberikan bantuan langsung tunai (BLT) oleh Risma.
"Karena saya pikir saya masih punya fotocopy KTP, mudah-mudahan Ibu Menteri singgahi saya, hingga saya bisa mendapatkan BLT," ucap Yudha.
Bukannya mendapat BLT, Yudha justru mendapatkan hal yang lebih besar.
Yudha mendapatkan pekerjaan serta diberi tempat bernaung dan kehidupan baru yang selama ini dia harapkan.
"Saat saya mendekat, terus beliau bicara, 'Panjenengan pemulung?' nggih Bu. 'Panjenengan wis sue neng kene?' nggih Bu, kulo juga engga kepingin seperti ini (jadi pemulung)," kata Yudha.
Baca juga: Cerita Para Pemulung Bertahan Hidup di Jakarta
"Kemudian beliau bilang, 'Panjenengan mau ikut saya?' saya jawab mau. Itu ibu mengajak saya dan memang tidak saya tolak, itu memang kemauan saya dari awal," ucap Yudha.
Yudha mengucapkan terimakasih kepada Menteri Sosial Risma yang telah mengangkat derajatnya.
Tidak semua orang, kata Yudha, memiliki nasib baik sepertinya.
"Menteri Sosial Risma, Alhamdulillah terimakasih kalau saat ini hidup saya sudah lebih bahagia, sudah lebih baik, dan Ibu Risma bisa mengangkat derajat saya. Tidak semua orang di jalan itu tidak seperti saya bernasib baik," ucap Yudha.
Awal Mula Jadi Pemulung
Awal mula menjadi pemulung, Yudha kerap nongkrong di sekitaran Mabes Polri di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Yudha mengungkapkan, setiap hari Jumat, Mabes Polri biasa membagikan makanan dan kupon untuk para pemulung.
"Saat itu kondisi saya memang di jalan, untuk saya bertahan hidup saya sedikit mengharapkan rejeki dari polisi atau dari banyak orang, untuk menyambung hidup," ucap Yudha.