TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khauw Kwin Nio (56), seorang warga keturunan Tionghoa, melaksanakan ibadah Tahun Baru China atau Imlek 2572 di rumahnya yang beralamat di Jalan Cilangkap, Sukasari, Kota Tangerang.
Pelaksanaan ibadah dilakukan Khauw Kwin hanya dengan anggota keluarga yang benar-benar tinggal satu rumah.
Di rumahnya telah disiapkan sebuah altar sang Budha, dupa, persembahan berupa bunga, air, pelita atau kemenyan, serta buah-buahan.
Kata Khauw Kwin, bunga-bunga disiapkan karena sang Budha suka wewangian.
"Buat saya ibadah itu tidak harus di wihara. Seperti, 'Kamu ibadah itu engga harus datang aja ke sana, dengan hati kita sendiri,'" ucap Khauw Kwin di rumahnya, Sabtu (13/2/2021) kemarin.
Baca juga: Perayaan Imlek Nasional Matakin Pusat, Anies Baswedan Singgung Kisah Klasik dan Pepatah Kuno China
Dalam doanya Khauw Kwin salah satunya berharap agar situasi pandemi Covid-19 segera berakhir.
"Mudah-mudahan Covid-19 cepet abis, cepet lenyap, pingin normal lagi, karena saya juga berdagang," ucap Khauw Kwin mengungkapkan salah satu doanya.
Diakui Khauw Kwin perayaan Tahun Baru Imlek kali ini benar-benar sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya ada sanak saudara atau bahkan tetangga mengunjungi.
Perayaan dilakukan secara meriah di wihara dan di rumah, tapi tidak tahun ini.
Adanya pandemi Covid-19 membuat suasana perayaan Imlek menjadi begitu tidak leluasa.
Bahkan sebisa mungkin tidak perlu saling mengunjungi dan berkumpul.
Semua itu dilakukan demi menghindarkan keluarga dari potensi tertular Covid-19.
"Sedih dong. Sedih karena tadinya kita mau kumpul ramai-ramai Udah mulai ketemu setiap yang datang, suasana di pasar lama kaya gini, liat orang-orang datang dari mana-mana saja ya senang. Ada acara diliput sama anak-anak TV, sekarang kaya gini, ya sedih," ujar Khauw Kwin.
Khauw Kwin memiliki lima orang anak dan sembilan saudara kandung yang seharusnya berkumpul saat perayaan Imlek.
Kendati demikian, Khauw Kwin tidak ingin memaksakan untuk berkumpul dengan mereka semua.
Silaturahmi perayaan Tahun Baru Imlek, kata Khauw Kwin, bisa dilakukan melalui WhatsApp.
"Saya punya anak 5 (lima), saudara saya 9 (sembilan). Saya belum pulang ke rumah orang tua, ya harus pulang juga. Tapi saya engga memaksakan ke yang lain, kalau engga dateng, ya di WhatsApp saja," tutur dia.
Kendati demikian Khauw Kwin mengungkapkan, lebih menyenangkan bila bisa berkumpul bersama-sama saat perayaan Imlek.
"Memang engga kudu kumpul ramai-ramai, engga. Cuma seneng kalau pas Imlek ada, bisa merayakan ramai-ramai, seneng," pungkas Khauw Kwin.