Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap berhasil mengatasi banjir di awal 2021 ini.
Sebab, jumlah daerah terdampak banjir lebih sedikit dan durasi genangan surut lebih cepat dibandingkan tahun lalu.
Namun, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga memiliki penilaian sendiri.
Menurutnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu belum bisa mengatasi banjir di ibu kota.
Ia pun meminta Anies tak membandingkan banjir yang terjadi tahun ini dengan 2020 lalu.
"Tidak bisa disamakan banjir kemarin dengan tahun lalu," ucapnya, Minggu (14/2/2021).
Baca juga: Muncul Nama-nama Calon Gubernur DKI: Anies, Risma, AHY hingga Raffi Ahmad
Baca juga: Dinilai dapat Tanggulangi Banjir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Apresiasi Kinerja Lintas Dinas Pemprov
Nirwono menjelaskan, banjir besar yang menerjang Jakarta tahun lalu disebabkan oleh intensitas hujan lokal yang sangat tinggi.
Banjir semakin diperparah dengan buruknya sistem drainase yang hanya 33 persen saja yang berfungsi baik.
Beda dengan tahun lalu, banjir di awal 2021 ini disebut Nirwono dipicu oleh air kiriman dari wilayah hulu.
Untuk itu, tahun ini banjir melanda kawasan di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Melayu, Bidara Cina, Pejaten Timur, hingga Rawajati.
"Artinya Pemda DKI tidak melakukan pencegahan dan penataan Kali Ciliwung yang menjadi langganan banjir," ujarnya.
"Ini membuktikan gubernur DKI tidak melaksanakan PR-nya dengan baik," tambahnya menjelaskan.
Bila ingin masalah banjir benar-benar teratasi, menurutnya, Pemprov DKI harus serius melakukan pembenahan di Kali Ciliwung.
Namun, hal itu justru semakin ditinggalkan sejak Anies menjabat sebagai orang nomor satu di DKI.
"Perlu dicatat bahwa sudah ada rencana pembenahan empat sungai prioritas yang sudah disepakati Pemda DKI-BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane), Kementerian PUPR, dan Bank Dunia yang terpaksa berhenti sejak 2017 karena pak Anies tidak mau melanjutkan," ujarnya.
Adapun empat sungai yang dimaksud ialah Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter.
Ia pun memprediksi, hingga akhir masa jabatannya, Anies tak akan mau melanjutkan program tersebut.
Terlebih, belakangan santer dikabarkan Anies menghapus program normalisasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022.
"Bisa jadi sampai 2022 tidak akan dilanjutkan," tuturnya.
Gubernur Anies Baswedan Dinilai Berhasil
Politisi Gerindra Syarif menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sukses mengatasi banjir di awal tahun 2021.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menyebut, penilaian ini bukan tanpa alasan, ada beberapa indikator yang menjadi tolak ukurnya.
Pertama soal durasi banjir, dimana rata-rata genangan yang timbul bisa surut dalam waktu kurang dari enam jam.
"Perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang pak Anies sudah bekerja dengan baik memberikan arahan kepada bawahannya supaya banjir tidak boleh lebih dari enam jam dan itu berhasil," ucapnya, Minggu (14/2/2021).
Ia mengakui, ada genangan di sejumlah wilayah yang tak bisa surut dalam waktu enam jam, seperti di wilayah Kampung Melayu, Pejaten Timur, hingga Rawajati.
Namun, menurutnya tempat-tempat itu bisa dikecualikan lantaran berada di wilayah rendah dengan kontur tanah cekung.
Belum lagi, banjir yang menerjang kawasan itu hingga berhari-hari disebabkan oleh air kiriman dari wilayah hulu.
"Bagaimana dengan beberapa tempat yang di atas enam jam? Itu cekungan, itu dibutuhkan terobosan radikal di tempat itu," ujarnya.
"Tapi, secara umum (banjir surut) sudah di bawah enam jam," tambahnya menjelaskan.
Selain itu, keberhasilan Anies mengatasi banjir juga bisa dilihat dari luas daerah terdampak.
Syarif mengklaim, tahun ini jumlah kawasan banjir sudah menurun jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Wilayah tergenang dibandingkan sebelumnya sekarang sudah berkurang. Kuantitasnya 161 RT yang tergenang, kalau tahun lalu 240-an RT," kata dia.
Kemudian, keberhasilan penanganan banjir Jakarta di awal tahun 2021 ini juga bisa dilihat dari dampak banjir terhadap kerusakan fasilitas di ibu kota.
Menurutnya, banjir yang menerjang pekan lalu nyaris tak berdampak parah terhadap fasilitas umum di Jakarta.
"Dampaknya terhadap fasilitas publik ini enggak separah tahun sebelumnya. Jadi dengan indikator itu, kita bisa katakan Anies berhasil menangani banjir," tuturnya.