Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras kembali menguyur Jakarta sejak Jumat malam hingga Sabtu (20/2/2021) dinihari.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan curah hujan yang ekstrem penyebab banyak RW yang tergenang di Jakarta.
"Meski curah hujan tinggi situasi tetap terkendali," ujar Anies saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (21/2/2021).
Anies mengatakan genangan di kawasan yang semalam mengalami hujan deras mulai surut.
"Sekarang sudah mulai surut genangannya," imbuh Anies.
Anies mengatakan masih ada kawasan yang tergenang yakni di daerah dekat sungai yang meluap karena mendapat kiriman dari hulu. Misalnya Sungai Krukut.
Baca juga: 7 Unit Mobil Pompa Penyedot Air Dioperasikan, Banjir di Cipinang Melayu Mulai Surut
Baca juga: Baim Wong Evakuasi Bayi Korban Banjir yang Baru Lahir, Saat Dalam Dekapannya Ayah Kiano Ucapkan Ini
Ia mengatakan karena debit yang besar membuat air di Sungai Krukut meluap ke semua jalan yang dilalui.
Jalan Kemang Raya, Tendean, Gatot Subroto, Sudirman, dan Bendungan Hilir, pun tergenang.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan di Ibu Kota pada 20 Februari sebesar 226 milimeter per hari.
Angka sebesar itu menurut BMKG termasuk kategori cuaca atau hujan ekstrim karena di atas 150 milimeter per hari.
Tak hanya Jakarta yang sedang dilanda cuaca ekstrem. Sebelumnya, beberapa kota di Indonesia juga sempat dilanda hujan ekstrem. Di Semarang, misalnya.
Pada 6 Februari 2021, kota itu diguyur hujan ekstrem dengan angka curah hujan menurut BMKG sebesar 177 milimeter per hari.
Karena curah hujan yang ekstrem itu membuat banyak genangan. BPBD mencatat belum ada area strategis yang terdampak dari derasnya hujan yang menguyur ibu kota.
Luas area yang tergenang pun sekitar 4 kilometer, jauh lebih kecil ketimbang luas genangan pada 1 Januari 2020 yang mencapai 156 kilometer.