TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait soal rencana sanksi pencabutan izin Kafe Brotherhood, Jakarta Selatan.
Hal tersebut usai Kafe Brotherhood juga menjadi lokasi di mana peredaran narkoba yang menjerat selebgram Millen Cyrus.
"Kalau yang masalah narkobanya, kalau benar terjadi transaksi di sana, kegiatannya di sana, itu di dalam ketentuannya bisa terancam sanksi ditutup permanen sekaligus dicabut izin usahanya," kata Kepala Satpol PP DKI, Arifin kepasa wartawan di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Arifin menambahkan Satpol PP akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta soal ini.
"Nanti yang membatalkan surat izinnya itu dinas PTSP atas dasar permintaan dari Dinas Pariwisata sedang didalami dengan dinas pariwisata terkait dengan pelanggaran narkobanya," lanjutnya.
Baca juga: Polisi Ingatkan Kafe-kafe di Jakarta, Tidak Mengikuti Ketentuan Berlaku Langsung Disegel
Hal itu berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata yang mengatur pembatalan izin usaha oleh Dinas PTSP terkait jika manajemen usaha tersebut membiarkan adanya peredaran atau penggunaan narkoba.
Memang, Arifin mengatakan, Kafe Brotherhood memang belum dicabut izinnya.
"Sementara terkait dengan pelanggaran yang terjadi malam itu, dari Polda kan sudah pasang police line. Satpol PP sudah memasang penghentian kegiatan sementara," pungkasnya.
Sebelumnya, Polri-Satpol PP menutup kafe Brotherhood di Jakarta Selatan usai tertangkapnya selebgram Millen Cyrus dalam dugaan penyalahgunaan narkoba pada Minggu (28/2/2021) dini hari.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menyatakan kafe itu telah disegel dan diberikan police line oleh aparat gabungan.
Selain kasus dugaan penyalahgunaan narkoba, penyegelan itu lantaran kafe tersebut diduga telah melanggar protokol kesehatan lantaran beroperasi hingga larut malam.
"Semalam Satpol PP menindak tegas dengan akan menyegel dan kita police line karena ada narkotika," kata Kombes Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Minggu (28/2/2021).
Menurut Kombes Mukti, kafe itu juga beroperasi dengan mencoba mengelabui petugas. Dari depan, kafe itu tampak sepi selayaknya tidak beroperasi.
"Kami mendapatkan di Brotherhood, tempatnya tertutup gelap seolah-olah tidak ada kegiatan. Namun ternyata dia buka pintu samping. Itu namanya sepandai-pandainya tupai melompat dia akan ketahuan juga. Namanya maling pasti ketahuan," tandasnya.