TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 10 korban tewas kebakaran di RT 03/RW 06, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur bakal dimakamkan di dua lokasi terpisah.
Diketahui terdapat 10 korban tewas dalam kebakaran pada Kamis (25/3/2021) pukul 04.50 WIB itu, termasuk balita 1,5 tahun dan ibu hamil tiga bulan.
Camat Matraman Andriansyah mengatakan sebanyak 5 korban dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Sementara 5 korban lainnya akan dimakamkan di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.
"Korban atas nama Muhamad Hamdani Himawan (24), Debby Emilia (25), Farras Izan Himawan (2) dan Sri Mulyani (51), Ria Ramadhanie (17) dimakamkan di TPU Pondok Ranggon," kata Andriansyah di lokasi.
Baca juga: Kunjungi Lokasi Kebakaran di Matraman, Gubernur Anies: Ini Musibah yang Sangat Berat
Sementara korban satu keluarga lainnya, yakni Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), Benno Siswanto (9) dimakamkan di Padang.
Pihak Pemkot Jakarta Timur awalnya menyiapkan 10 liang lahad di TPU Pondok Ranggon.
Berdasar permintaan pihak keluarga besar Beni mereka ingin memakamkan di Padang.
"Semua jenazah saat in masih di RSCM, Jakarta Pusat untuk keperluan autopsi," ucap Andriansyah.
"Nanti setelah selesai dan sudah diperbolehkan untuk dibawa oleh pihak Polri langsung kita akomodasi," tambah dia.
Andriansyah menuturkan adapun 5 korban selamat kini mengungsi di satu rumah kosong warga di RT 03/RW 06 yang berada sekitar 20 meter dari lokasi.
Para korban selamat sudah mendapat pendampingan psikologis dari Pemkot Jakarta Timur.
Mereka juga mendapat bantuan logistik sehingga kebutuhannya terpenuhi.
"Secara umum sudah tidak terlalu trauma, hanya ada yang punya anak dan masih sedikit trauma. Kondisi mereka baik, tidak ada yang terluka," tuturnya.
Suami Istri Ditemukan Berpelukan
Pantauan TribunJakarta.com, lokasi kontrakan yang terbakar hanya punya satu akses masuk dan keluar.
Kontrakan di Jalan Pisangan Baru III tersebut berada di dalam gang dengan lebar sekitar satu meter.
Sebagai informasi, ada dua KK dalam satu kontrakan yang dihuni korban suami istri Muhamad Hamdani Himawan, Debby Emilia dan putranya, Farras Izan Himawan.
Sementara Sri Mulyani dan Ria Ramadhanie juga tinggal di situ. S
ri Mulyadi adalah ibu mertua Hamdani atau Dani dan Ria adik iparnya.
Satu KK lainnya yang menempati satu unit kontrakan di antaranya Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), Benno Siswanto (9).
Ferry (42) warga RT 03 mengatakan saat proses evakuasi jenazah, sejumlah korban ditemukan di kontrakan dalam keadaan berpelukan berupaya menyelamatkan diri.
“Saat ditemukan, korban Dani (Hamdani) dan istrinya (Debby) saling berpelukan di kamar," ucap Ferry di lokasi.
"Kalau Ria lagi sambil pelukan dan tiduran gitu sama ibunya, Sri Mulyani," sambung dia.
Warga sekitar sempat mendengar teriakan minta tolong para korban di awal kebakaran.
Namun, besarnya kobaran api mereka tidak bisa berbuat banyak menyelamatkan para korban.
Selain itu, keluarga Dani sulit menyelamatkan diri karena kondisi Sri Mulyani mengidap stroke dan tak dapat berjalan.
"Ibunya ini memang dalam keadaan stroke. Pas warga dikabarin ada kebakaran, api juga sudah membesar."
"Jadi kita kesulitan buat memadamkan api, terlambat," ujarnya.
Baca juga: Pasutri Korban Kebakaran di Matraman Ditemukan Saling Berpelukan
Sebanyak 14 unit mobil pompa Damkar Jakarta Timur sempat kesulitan untuk memadamkan.
Pasalnya, akses menuju lokasi sempit atau hanya bisa dilalui satu mobil.
Api baru berhasil dipadamkan pukul 05.50 WIB.
Setelah itu petugas mengevakuasi 10 jenazah korban dari kontrakan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta Pusat.
Selamat Dengar Teriakan
Ketua RT 03 Saryanto menuturkan, kebakaran dipicu korsleting dari satu unit kontrakan, lalu merembet ke motor yang terparkir di gang.
"Menurut keterangan salah satu warga kami dari kontrakan Pak Siswanto yang meninggal. Kurang lebih (penyebab kebakaran) arus pendek, di sampingnya ada motor jadi langsung meledak," tutur Saryanto.
Nanang Wahyudi (37) dan istrinya, Fani Yulian (31) masih syok akibat kebakaran empat kontrakan yang menewaskan 10 tetangga mereka.
Kontrakan suami istri ini diapit dua kontrakan dari tiga KK yang masing-masing dihuni 5 korban.
"Saya sama istri bangun dari tidur itu karena dengar teriak-teriak tetangga kanan, kiri," cerita Nanang.
"Mereka teriak tolong-tolong tapi enggak teriak kebakaran," Nanang menambahkan.
Baca juga: Jarak Rumah Hanya 10 Meter dari Kebakaran Matraman, Salmi Dengar Teriakan Minta Tolong dan Ledakan
Nahas, saat mereka membuka pintu, dua unit motor yang terparkir di gang kontrakan sudah dilahap api.
Nanang dan Fani pun bergegas menyelamatkan diri ke luar gang, tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharganya.
Mereka hanya memikirkan nasib anak perempuan mereka yang berusia sembilan tahun.
"Pas saya buka pintu api dari motor itu langsung nyembur ke atas. Langsung saya ungsikan istri sama anak ke luar," kenang Nanang.
"Hitungan detik pas saya balik lagi ke lokasi enggak bisa, api sudah makin besar," beber dia.
Baca juga: Viral Pria Bercamatata Hitam Ngamuk, Robohkan Dua Rambu Lalu Lintas di Kalimalang Bekasi
Nanang dan warga lainnya akhirnya berupaya memadamkan api sebisanya sambil meneriaki tetangga agar bergegas menyelamatkan diri.
Upaya itu gagal, karena api lebih cepat dan menyambar 5 motor di lokasi.
Terbakarnya 5 motor semakin membuat api berkobar dan para korban pun terjebak.
"Sebenarnya yang rumah paling pojok itu masih bisa keluar. Tapi mungkin pas kejadian tidur jadi terlambat."
"Memang kejadiannya cepat banget, enggak sempat nyelametin barang juga," tuturnya.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan terbakarnya motor depan kontrakan Nanang karena perambatan api.
"Api sudah merambat dari kontrakan ke motor, saat kejadian motor parkir di Jalan gang pas depan kontrakan," kata Gatot.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Korban Tewas Kebakaran di Matraman akan Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon dan Kota Padang,