TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua ekor kucing juga jadi korban kebakaran yang melanda permukiman penduduk di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur pada Kamis dinihari (25/3/2021).
Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, peristiwa kebakaran itu dilaporkan sekira pukul 04.50 WIB.
Kebakaran tersebut diketahui menghanguskan lima rumah kontrakan yang dihuni lima kepala keluarga (KK) dengan total 15 orang.
10 dari 15 penghuni rumah kontrakan tersebut menjadi korban jiwa, di antaranya Srimulyani (50), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5 tahun), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Imam.
“Untuk objek yang terbakar kontrakan 5 pintu yang dihuni lima KK (Kepala Keluarga), terdiri dari 15 jiwa,” ucap Gatot, Kamis (25/3/2021).
Berdasarkan video yang beredar, dua ekor kucing yang diduga hewan peliharaan seorang penghuni kontrakan turut menjadi korban.
Mayat kedua kucing tersebut bahkan ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.
Jasad kedua kucing itu terlihat hangus terbakar.
Satu kucing bahkan tampak dalam posisi tertelungkup, kepalanya menunduk ke arah bawah.
Kucing-kucing tersebut tak bisa menyelamatkan diri, pasalnya mereka terjebak di dalam sebuah kandang besi.
Ketegaran Keluarga Korban Kebakaran Matraman
Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di Jalan Pisangan Baru III, Matraman, Jakarta Timur pada Kamis dinihari (25/3).
Rumah yang terbakar itu dihuni lima kepala keluarga (KK) dengan total 15 orang.
Imbas kebakaran ini terdapat sepuluh korban jiwa, diantaranya Srimulyani (50), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5 tahun), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20), dan Ni Imam.
Srimulyani, Deby, Ria, Dani dan Nizan diketahui merupakan satu keluarga.
"Srimulyani ibu dari Deby, Ria adiknya Deby, Dani suaminya Deby, dan Nizan anak dari Dani dan Deby," jelas Erwin, keluarga dari Srimulyani ditemui TribunJakarta.
Erwin menuturkan, Deby meninggal dunia dalam kondisi hamil tiga bulan.
Ia bahkan teringat momen terakhir kali berbincang dengan Deby sebelum menjadi korban kebakaran di Matraman.
"Deby hamil tiga bulan, terakhir saya berbincang dengan dia beberapa hari lalu. Bareng dengan suaminya juga," papar Erwin.
Atas musibah kebakaran ini, Erwin mengaku keluarga Srimulyani berusaha tabah.
"Kami hanya bisa sabar, tabah, dan berserah diri saja. Semoga amal ibadahnya diterima Allah," imbuh Erwin.
Saat ini jenazah korban kebakaran di Matraman berada di Rumah Duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna melakukan visum.
Pihak keluarga korban lainnya juga sedang mengurus berkas-berkas.
Sementara itu, Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, warga sempat berteriak agar pemilik rumah keluar ketika kebakaran terjadi.
"Keterangan saksi saat api baru mulai menyala tetangga korban sudah berteriak agar pemilik rumah keluar," kata Tedjo di Jakarta Timur.
Namun, pemilik rumah diduga tidak mendengar teriakan warga karena sedang tidur.
"Kemungkinan korban tengah tertidur lelap, sehingga tak sadar saat api mulai membakar rumah mereka," ungkap Tedjo.
Baca juga: 10 Korban Tewas Kebakaran di Matraman Dimakamkan di TPU Pondok Rangon dan Padang Sumbar
Saat ini, korban tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Jasad korban dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan lebih lanjut dan keperluan penyelidikan," ujar Tedjo.
Dugaan sementara penyebab kebakaran itu adalah korsleting listrik.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dua Ekor Kucing Ikut Jadi Korban Kebakaran di Matraman, Mayatnya Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan,