TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Genap satu minggu sudah peristiwa penembakan terhadap Anah (41), kader Jumantik RT 09/RW 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur berlalu.
Hingga saat ini polisi belum menemukan titik terang peristiwa berdarah pada Rabu (24/3/2021) silam.
Terlebih penembakan pada Anah bukan peristiwa yang pertama.
Sebelumya ada korban penembakan lain di Ciracas bernama Demin Sitinjak (69).
Berikut update penanganan kasus dari kepolisian.
Polisi Periksa Lima Saksi
Setelah melakukan olah TKP penembakan terhadap ibu hamil warga RT 09/RW 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas di Jalan Kampung Baru I, lokasi kejadian.
Jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur belum menemukan indikasi penembakan terhadap Anah (41), pada Rabu (24/3/2021) sebagai kasus peluru nyasar.
Baca juga: Ibu Hamil Kader Jumantik Korban Kedua Teror Penembakan di Ciracas, Benarkan Karena Peluru Nyasar ?
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan dari hasil penyelidikan sementara dan keterangan saksi tidak ditemukan indikasi bahwa kasus merupakan peluru nyasar.
"Kita belum bisa mengambil kesimpulan saat ini, karena memang kita masih terus melakukan penyelidikan ini apa motifnya. Kemudian siapa yang melakukan," kata Jupriono di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).
Hingga kini penyelidik Satreskrim Polrestro Jakarta Timur sudah memeriksa lima orang saksi terkait kasus penembakan, dua di antaranya kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) warga RT 09/RW 09.
Keduanya jadi saksi karena saat kejadian bersama Anah hendak mengontrol jentik nyamuk di satu klaster perumahan, tepat depan pagar klaster tersebut Anah tertembak di bagian paha kanan.
"CCTV yang ada sudah kami ambil. Kemudian saat ini peluru yang bersarang sudah dilakukan operasi selanjutnya sudah kita kirim ke Puslabfor (Pusat Labolatorium Forensik)," ujarnya.
Polisi Tunggu Hasil Uji Balistik
Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum dapat memastikan jenis peluru yang mengenai Anah (41), ibu hamil korban penembakan pada Rabu (24/3/2021).
Meski operasi pengangkatan proyektil yang dilakukan tim dokter RS Polri Kramat Jati pada Jumat (28/3/2021) terhadap Anah berhasil.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan pihaknya belum dapat memastikan jenis peluru yang sempat bersarang di bagian paha kanan Anah tersebut.
"Untuk jenis pelurunya menunggu hasil Puslabfor (Pusat Labolatorium Forensik Polri)," kata Erwin saat dikonfirmasi di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).
Hasil pemeriksaan dimaksud yakni uji balistik lewat serangkaian pemeriksaan guna memastikan jenis, kaliber, hingga senjata api yang digunakan pelaku untuk menembak Anah.
Termasuk membantu penyidik Satreskrim Polrestro Jakarta Timur mengungkap identitas pelaku karena pada amunisi peluru resmi terdapat nomor seri produksi yang mengindikasikan pemilik.
"Sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan, untuk pelaku belum tertangkap," ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar di kalangan warga RT 09/RW 09 bahwa jenis peluru yang menghujam Anah sewaktu bertugas sebagai kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) berjenis peluru tajam.
Ketua RT 09/RW 09 Achmad Joko Haryanto mengatakan informasi tersebut berdasar pernyataan suami Anah yang sempat diperlihatkan proyektil hasil operasi tim dokter RS Polri Kramat Jati.
"Kata suaminya pelurunya lancip, tajam. Keterangannya cuman dikasih lihat sebentar habis itu proyektilnya dikasih dokter ke polisi, mungkin buat barang bukti," kata Joko di Jakarta Timur, Minggu (28/3/2021).
Polisi Duga Pelaku Penembakan Ibu Hamil Kader Jumantik di Ciracas dari Jarak Jauh
Pelaku diduga menembak Anah (41), ibu hamil warga RT 09/RW 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, dari jarak jauh.
Dugaan tersebut berdasar hasil olah tempat kejadian perkara dan kedalaman proyektil yang bersarang di paha kanan kader Jumantik tersebut.
"Kemungkinan ini jaraknya agak jauh karena tidak tembus (bersarang di tubuh)," ucap Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono, Senin (29/3/2021).
"Jadi tidak tembus sehingga perlu dilakukan operasi (pengangkatan proyektil)," ia menambahkan.
Baca juga: Dalang Pencurian Bahan Material Rumah Mewah di Kedoya Berhasil Ditangkap
Ia tidak membeberkan apakah peluru yang digunakan pelaku adalah peluru tajam atau tidak, begitu juga ada atau tidaknya nomor seri pada amunisi.
Joko menambahkan, peluru tersebut diduga ditembakkan dari jarak jauh karena daya rusak proyektilnya sudah berkurang.
"Tekanannya (daya tembakan) cukup rendah. Untuk warga di sekitar TKP kami mengimbau untuk tetap tenang, tidak perlu merasa takut. Karena semua kita tangani, kita akan ungkap," ujarnya.
Kronologi Penembakan Kader Jumantik
Anah (41), kader juru pemantau jentik (Jumantik) jadi korban penembakan peluru nyasar.
Korban merupakan warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Kader Jumantik warga RT 09/RW 09 itu kena peluru nyasar saat hendak mengontrol jentik nyamuk di permukiman warga pada Rabu (24/3/2021) sekira pukul 10.20 WIB.
Zul Zetri (51) saksi mata, mengatakan petaka yang menimpa Anah, bersama dua kader Jumantik lainnya terjadi saat mereka hendak masuk ke klaster perumahan di Jalan Kampung Baru I.
"Pas kejadian itu saya baru mau keluar rumah," ucap Zul mengawali ceritanya saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021).
"Tiba-tiba korban itu teriak depan pagar. Teriak 'tolong saya, tolong saya, saya tertembak' begitu," imbuh dia.
Mendadak banyak darah mengucur darah paha kanan belakang Anah.
Refleks, Zul pun bergegas menolong korban.
Kala itu Anah yang sedang hamil muda sudah merintih kesakitan.
Sehingga ia tidak mampu lagi berdiri dan nyaris terjatuh bila tidak dipapah dua rekan sesama kader Jumantik.
"Korban ini ditembak pas mau buka pagar (perumahan). Karena darahnya banyak dia berjalan mundur ke arah tembok."
"Mungkin karena lemas dan syok dia enggak kuat berdiri lalu bersandar ke tembok," ujarnya.
Merujuk keterangan Anah dan dua kader Jumantik lainnya, memang sempat terdengar suara letupan dari belakang saat korban sedang hendak membuka pagar perumahan.
Hanya saat Anah dan dua rekannya menengok ke belakang arah letupan senjata api, tidak terlihat orang melintas diduga pelaku penembakan.
"Memang saat kejadian sepi, jadi enggak ada yang melihat. Saya sendiri juga enggak mendengar suara letupan senjata."
"Hanya korban dan dua kader lainnya. Enggak sempat nyari pelaku karena buru-buru menolong korban," tuturnya.
Baca juga: Bripka CS Dihadirkan Dalam Rekonstruksi Penembakan di RM Kafe Siang Ini
Zul menyebut dia bersama warga lainnya bergegas membawa Anah ke rumah sakit guna mendapat penanganan medis.
Awalnya, korban lebih dulu dibawa ke RSUD Ciracas, Jakarta Timur.
RSUD Ciracas yang menangani pasien Covid-19, tak bisa melayani korban.
Sehingga korban dibawa menuju Rumah Sakit Ketergantungan Obat atau RSKO Cibubur.
"Setelahnya dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Depok. Tapi setelah diperiksa dokter di sana ternyata alatnya enggak ada."
"Akhirnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Diantar pak RT dan anggota Polsek Ciracas," lanjut Zul.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan jajarannya sudah melakukan olah TKP guna mengungkap kasus penembakan yang menimpa Anah tepat di hari kejadian.
Namun untuk sekarang dia belum bisa memastikan apa kasus penembakan yang menimpa Anah disengaja atau merupakan kasus penembakan peluru nyasar.
"Masih dalam penyelidikan. Tadi siang korban sudah menjalani operasi pengangkatan proyektik di RS Polri Kramat Jati, kondisinya sudah membaik," kata Jupriono.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga Jumat (26/3/2021) bercak ceceran darah Anah masih tampak depan gerbang perumahan di Jalan Kampung Baru I lokasi kejadian.
Dari banyaknya ceceran darah di tiga titik tersebut tampak jelas korban mengalami pendarahan serius sehingga sempat tidak mampu berdiri lalu bersandar ke tembok.
"Korbannya itu lagi hamil, pastinya berapa bulan saya enggak tahu. Tapi informasi dari ibu-ibu lain sekarang hamil empat bulan, korban masih warga sekitar sini," sambung Zul. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)