TRIBUNNEWS.COM - RN, seorang pria di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat tega membakar tetangganya sendiri, Mulyono.
Usai membakar Mulyono, RN melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran polisi.
Mengapa RN tega membakar Mulyono?
Baca juga: Sebelum Mulyono Dibakar Hidup-hidup, Tetangga Sebut Ada Insiden Pelabrakan: Nasihatin Tuh Bini Lo
Baca juga: Kronologi Pria di Cengkareng Dibakar Tetangga di Depan Istri
Berikut fakta pria bakar tetangga di Cengkareng:
1. Kronologi kejadian
Insiden pembakaran terhadap Mulyono terjadi pada Rabu (24/3/2021) lalu.
Istri Mulyono, Yuli Hartati (40) membeberkan kronologi peristiwa tersebut.
Dikutip dari WartaKota, Yuli mengatakan saat itu, sekira pukul 23.00 WIB, suaminya pulang bekerja sebagai seorang sopir.
Perempuan yang tinggal di Gang Nurul Amal XXI ini kemudian membukakan pintu untuk sang suami.
Baca juga: Mulyono Dibakar Hidup-hidup di Cengkareng, Sang Istri Histeris Liat Tubuh Suami Dikepung Api
Namun, di belakang sang suami ternyata ada seseorang pria yang tidak lain adalah tetangga mereka sendiri.
Pria itu adalah RN.
Menurut Yuli, RN tampak membawa botol.
Tanpa kata, RN membuka botol tersebut dan menyiramkan cairan yang ada di dalam botol tersebut ke tubuh suaminya.
Setelah itu RN langsung menyalakan korek dan mengenai suaminya.
Seketika, kobaran api pun menjalar di tubuh Mulyono.
Yuli yang panik kemudian berusaha memadamkan api yang membakar tubuh suaminya.
Namun, upayanya itu tak lantas berhasil. Bahkan, tangan Yuli turut terbakar.
Mulyono pun segera berlari ke kamar mandi dengan maksud memadamkan api dan akhirnya berhasil padam.
Akibat kejadian ini, Yuli mengalami luka bakar pada lengan kiri.
Sedangkan suaminya, Mulyono mengalami luka bakar pada sekujur tubuhnya dan menjalani perawatan di rumah sakit.
2. Pelaku kabur
Usai menyiram cairan yang diduga bensin ke tubuh Mulyono dan menyalakan korek api, RN langsung kabur.
Hingga saat ini, RN masih dalam pengajaran.
Terkait kasus ini, Ketua Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP), Mawil DKI Jakarta, H. Zainal yang diberikan kuasa oleh Yuli mengatakan, kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Cengkareng dengan Laporan Polisi : LP/334/K/III/2021/PMJ/RESTRO JB/SEK CENGKARENG.
Pelaku dan korban merupakan tetangga dan sempat bertegur sapa sebelum pembakaran terjadi.
"Jadi yang nyiram sempat manggil korban. Korban sama yang nyiram itu tetanggaan," kata Mawil kepada Wartawan, Senin (29/3/2021), diberitakan WartaKota.
Baca juga: Cerita Heni, Adiknya Korban Luka Berat Akibat Ledakan Kilang Minyak Balongan, 80% Tubuhnya Terbakar
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Arnold Simanjuntak membenarkan informasi adanya warga yang dibakar tetangganya sendiri.
Korban disiram bensin kemudian dilempar korek api oleh pelaku.
Arnold mengatakan, kejadian itu terjadi Senin (22/3/2021) pukul 23.00 WIB di Jalan Bangun Nusa Gang Mushola RT 003, RW 003, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ketika itu, kata Arnold, korban baru pulang dari tempat kerja.
Kemudian tiba-tiba saja, saat korban masih berada di depan rumahnya, pelaku datang menghampiri korban.
Pelaku inisial R ketika itu langsung menyiram korban dengan bensin yang dimasukan ke dalam botol.
"Selanjutnya R langsung menyalakan korek dan disulutkan ke baju korban M hingga M mengalami luka bakar pada tubuh korban," terangnya dikonfirmasi Selasa (30/3/2021).
Setelah kejadian itu, korban dibawa oleh istrinya dan warga setempat ke RSUD Cengkareng untuk pengobatan dan perawatan.
Sedangkan pelaku melarikan diri usai kejadian.
Saat ini, kata Arnold, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Sepotong pakaian celana dan kaos milik korban yang terbakar sudah disita polisi sebagai barang bukti.
Arnold mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengetahui alasan pelaku menyiram bensin terhadap korban.
"Saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan," jelasnya.
Sementara, saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengaku pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Tersangka masih dalam pengejaran," jawab Arsya singkat.
3. Motif pembakaran masih misteri
Terkait motif dari RN membakar Mulyono, hingga saat ini belum diketahui pasti.
H. Zainal sendiri tidak bisa berspekulasi terkait motif penganiayaan RN membakar Mulyono.
Namun, dari informasi yang didapatnya, istri pelaku merupakan seorang rentenir.
4. Tidak ada keributan sebelum kejadian
Yuli, istri Muyono mengatakan saat pembakaran terjadi, situasi sudah sepi.
Sehingga tidak ada warga yang melihat insiden tersebut.
Tapi setelah Yuli berteriak, seluruh tetangga keluar rumah.
Para tetangga kaget karena sebelum insiden penyiraman, baik M dan RN tidak ribut atau bertengkar terlebih dahulu.
"Tetangga saja kaget kenapa pelaku tiba-tiba siram suami saya. Karena di awal gerak-gerik pelaku biasa saja tidak mengamuk atau bertengkar dengan suami saya," jelas Yuli.
5. Tetangga ungkap kesaksian berbeda
Meski Yuli menyatakan tidak ada keributan, tetangga Yuli, Wahyu memberi kesaksian yang sedikit berbeda.
Menurut Wahyu, sebelum terjadi pembakaran terhadap Mulyono, Yuli sempat melabrak RN.
Diberitakan Tribunnews.com, kejadian labrakan itu terjadi Senin (22/3/2021) pukul 20.00 WIB.
Ketika itu Yuli melabrak pelaku inisial RN di rumahnya.
Baca juga: Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Diduga Akibat Pipa Bocor
Wahyu mengaku mendengar teriakan YH.
YH meminta RN menjaga baik-baik istrinya saat insiden labrakan itu.
"Kata dia begini. 'Heh nasihatin tuh bini lo!'" ujar Wahyu menirukan suara YH.
Wahyu sendiri mengaku tidak tahu pemicu insiden labrak-labrakan itu.
Usai insiden labrakan itu, kata Wahyu, pemukiman di Gang Musala, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat sempat sepi.
Sampai pukul 23.00 WIB, Wahyu menutup warungnya.
Tidak sampai lima menit Wahyu menutup warungnya, ia mendengar teriakan kebakaran.
Ketika dilihat ternyata suami YH, berinisial M sudah dalam kondisi terbakar.
Pun dengan tangan YH yang juga terkena luka bakar.
Warga pun langsung membantu kedua korban dengan membawa mereka ke RSUD Cengkareng.
"Kami langsung mencoba mencari pelaku. Namun entah kemana usai insiden itu pelaku kabur dan tidak pernah kembali ke kontrakannya," bebernya.
Wahyu mengaku kaget dengan insiden tersebut.
Pasalnya kata Wahyu, baik korban dan pelaku sebelumnya bertetangga seperti biasa.
Tidak ada cekcok antara mereka sebelum insiden pembakaran itu terjadi.
"Pelaku juga dikenal pribadi yang baik dan kerap membantu tetangga. Bergaul dengan tetangga juga baik," terang Wahyu.
(Tribunnews.com/Daryono/Theresia Felisiani) (WartaKota/Desy Selviany)