TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andriawan alias Maliq menjadi salah satu terduga teroris yang ditangkap di daerah Jakarta-Bekasi.
Selain merakit bom, dia terlibat dalam pengumpulan dana pembelian bahan baku bom.
Dalam video yang tersebar di awak media, Maliq mengaku sempat bertugas sebagai bendahara untuk mengumpulkan dana melalui infaq.
"Saya dijadikan bendahara untuk mengumpulkan infaq dan sodaqoh dari majelis Yasin Walatif," kata Maliq.
Maliq menyampaikan uang infaq tersebut kemudian digunakan untuk membeli bahan baku bom aseton peroksida (TATP).
"Uang infaq tersebut saya gunakan untuk membeli aseton atas perintah Habib Husein dan Zulaimi Agus," ujar dia.
Baca juga: Terduga Teroris Maliq Akui Beli Bahan Baku Aseton Peroksida Hingga Remot Peledak Bom
Di sisi lain, ia juga mengetahui perencanaan pembelian air keras yang bakal digunakan saat aksi demonstrasi. Rencana itu diungkapkan oleh terduga teroris lainnya Husein Hasni.
"Saya ikut ke rumah Haji Popon untuk mengisi ilmu kebal agar tidak sakit untuk persiapan demonstrasi. Demikian pernyataan yang saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan darimanapun," tukas dia.