Laporan Wartawan Tribun, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) langsung merapatkan barisan usai Haji Abdul Ghoni diberi mandat menjadi Ketua Umum periode 2021-2026. Haji Ghoni terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah Besar (Mubes) DPP yang digelar Februari lalu.
Haji Ghoni mengatakan organisasi yang dipimpinnya membutuhkan regenerasi. Untuk itu digelar Musyawarah Daerah IV DPD Forkabi Jakarta Selatan. Musda ini mengagendakan pemilihan ketua DPD untuk masa bakti lima tahun ke depan.
"Saya berharap pimpinan Forkabi Jaksel jangan lo lagi lo lagi. Sehingga organisasi bisa diuntungkan dari seorang dengan jabatan yang menempel," kata Haji Ghoni dalam pernyataannya di Acara Musda DPD Forkabi Jakarta Selatan yang digelar di Cosmo Amarosa Hotel, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu(7/4/2021). Agenda juga digelar secara daring demi mematuhi protokol kesehatan, covid-19.
Anggota DPRD DKI tersebut juga mengingatkan kepada pimpinan DPD Forkabi Jakarta Selatan terpilih agar terus melakukan sinergi dengan aparat pemerintah daerah setempat, pihak kepolisian dan warga-warga kampung di Jakarta Selatan.
Baca juga: Mensos: Korban Bencana di NTT Tidur Menggunakan Alas Seadanya, Campur dengan Lumpur
"Kita kaderisasi dengan baik, siapapun yang memimpin Jakarta Selatan harus paham betul karakter warga di 10 kecamatan dan 65 kelurahan," ujar Politikus Partai Gerindra ini.
Haji Ghoni juga mengingatkan setelah Idul Fitri DPD Forkabi Jakarta Selatan agar langsung menggelar musyawarah kecamatan hingga ranting di kelurahan agar tercipta sinergi yang baik. Politikus Gerindra ini juga menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak mencari keuntungan dalam bekerja.
"Saya tekankan tidak ada profit di organisasi, tapi kita bisa menghasilkan profit dengan memberdayakan SDM dan menjalankan program-program," ujarnya.
Baca juga: Menteri PANRB Larang ASN Cuti dan Mudik Saat Lebaran 2021
Dia juga sempat menceritakan asal muasal munculnya Forkabi agar warga Betawi tidak cuma jadi penonton di kampungnya.
Saat ini, lanjut Haji Ghoni, sudah ada 23 orang Betawi yang duduk di kursi parlemen DKI Jakarta. Hal itu menunjukkan bahwa warga Betawi harus mengambil peran.
"Bahwa warga Betawi harus berkiprah. Saya masuk parpol untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Betawi. Sekarang ada sekitar 23 orang Betawi di DPRD DKI. Kita tidak boleh jadi penonton di kampung kita," tegas Haji Ghoni.
Pada penghujung jabatannya pun Haji Ghoni memohon maaf kepada simpatisan dan anggota apabila selama dirinya menjabat Ketua DPD Forkabi Jakarta Selatan ada pihak yang kurang berkenan.
"Mohon maaf jika ada perilaku dan tindakan saya kurang baik kepada anggota dan simpatisan saya minta maaf. Kita berharap ada pemimpin yang membawa terobosan, apalagi Jaksel mayoritas agamais (religius)," kata Haji Ghoni.
Sementara itu Musda IV DPD Forkabi Jakarta Selatan menetapkan Dimas Dharma Pratama sebagai Ketua DPD Forkabi Jakarta Selatan periode 2021-2026. "Alhamdulillah saya terpilih jadi ketua," ujar Dimas.
Dimas terpilih menjadi Ketua DPD Forkabi Jakarta Selatan secara aklamasi. "Terpilih secara aklamasi," kata Dimas.
Selain Dimas, Musda IV juga menetapkan H. Adi Ramin sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Forkabi Jakarta Selatan periode 2021-2026. Dalam sambutannya sebagai Ketua DPD Forkabi Jakarta Selatan terpilih, Dimas mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Musda yang telah memilih dan percaya kepada dirinya untuk bisa memimpin Forkabi di Jakarta Selatan.
“Ke depan, kita akan terus meningkatkan kemampuan akademis dan non akademis kepada seluruh pengurus juga anggota Forkabi,” ucap tokoh muda yang menggantikan Haji Abdul Ghoni tersebut.
Dimas juga menambahkan, karena ke depan nanti akan banyak sekali peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Forkabi. Hanya memang persaingannya tentu akan semakin ketat.
“Tapi melalui Forkabi ini, kita harus membuktikan untuk anak cucu kita nantinya, agar mereka bisa bersaing dalam masalah pendidikan, kesejahteraan sosial dan sebagiannya,” ujar Dimas.
Forkabi ke depan, sambung Dimas, hadir untuk dapat dirasakan manfaatnya bagi anggota juga lingkungan.
“Jangan lagi Forkabi dijadikan ajang gerayak-geroyokan, orasi yang tidak jelas. Forkabi harus mampu menjadi payung yang meneduhkan semua masyarakat dan mengangkat harkat martabat Betawi di kampungnya sendiri,” ujarnya.