Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Warga di Kampung Perigi, Bedahan, Sawangan, Kota Depok, kembali diresahkan oleh Winardi, pria yang sempat mengaku sebagai Imam Mahdi pada tahun 2019 lalu.
Dari informasi yang beredar, dalam waktu dekat ini, Winardi akan kembali mengumpulkan para pengikutnya untuk sebuah kegiatan tertentu.
Untuk mencegah terjadinya kegiatan tersebut, sejumlah tokoh ulama dan pemuka agama setempat pun langsung menggelar pertemuan, dan memanggil Winardi.
“Pak Lurah Bedahan mendatangi kediaman Winardi. Lurah melarang tentang pertemuan yang dilakukan Winardi untuk menjaga hal yang tidak diinginkan,” jelas Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Tobing, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Pria Berpakaian Pencak Silat Bawa Badik dan Jimat Hendak Ikut Aksi 1812, Ini Pengakuannya
Dikhawatirkan, Winardi mengumpulkan kembali pengikutnya untuk menyebarkan kembali aliran yang dianggap sesat seperti sebelumnya.
Namun demikian, hasil dari pertemuan, Winardi bersedia membatalkan kegiatan tersebut, dan membantah tuduhan aliran sesat yang disematkan padanya.
“Jadi sebenarnya dia mau bikin pertemuan untuk membahas hasil koperasi. Jadi mereka buat koperasi, nah mereka mau membahas hasil koperasi itu. Tapi warga khawatirnya Winardi kembali mengulang perbuatannya,” kata AKP Rio Mikael Tobing menambahkan.
Atas kejadian tersebut, AKP Rio Mikael Tobing mengimbau agar warga tak perlu resah dan khawatir, dan memberikan informasi pada pihaknya bilamana ada kegiatan serupa.
“Kami mengimbau masyarakat jangan gusar dan resah. Tetap bisa mengendalikan situasi yang aman kondusif. Apabila ada perkembangan dan situasi menonjol bisa dilaporkan supaya ditindaklanjuti,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan pada tahun 2019 silam, Winardi adalah pria asal Kampung Perigi, Sawangan, Kota Depok, yang memiliki puluhan pengikut di padepokannya, usai mengaku sebagai Imam Mahdi.
Dikutip dari Wikipedia, Imam Mahdi menurut penjelasan Rasulullah adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Dijumpai awak media usai menyampaikan permohonan maafnya, Winardi memberikan keterangan awal mula kenapa dirinya sampai mengaku sebagai Imam Mahdi.
Winardi menuturkan, pada suatu malam dirinya seperti melakukan perjalanan ritual ketika tertidur.
“Jadi waktu itu saya menempuh perjalanan tapi badan saya di rumah pidi, sementara yang perjalanan ritual itu itu ruh saya. Posisi ruh spiritualnya itu pulang ke kampung," ujar Winardi di Kantor Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (30/5/2019) silam.
Winardi mengatakan, di kampungnya tersebut dalam perjalanan spiritualnya ia berjumpa dengan ayah dan ibunya, juga para leluhurnya.
Hingga akhirnya, perjalanan spiritual tersebut tiba-tiba berlanjut ke tanah suci Mekkah dimana Winardi mengatakan dirinya menjadi penuntun untuk para leluhurnya.
“Di perjalanan berikutnya ke tanah suci Mekah, saya mengarahkan para leluhur saya untuk tawaf. Disitu saya sebagai pemandu, kemudian saya arahkan ambil tujuh batu kerikil dan lempar jumroh,” ucap Winardi.
Semua cerita tersebut kini tinggalah cerita, Winardi pun telah mengakui kesalahannnya dan bertaubat serta menutup perkumpulannya.
Dihadapan para tokoh ugama dan ulama di Kota Depok, Winardi bertaubat dengan mengucap dua kalimat syahadat.