Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Patra Jasa menyerahkan kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penipuan dengan cara meminta uang kepada sejumlah calon pekerja dengan janji seseorang tersebut dapat menjadi karyawan.
Perusahaan telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang dan menindaklanjuti melalui jalur hukum.
Baca juga: Besaran Gaji di 39 Posisi Loker Jakarta Smart City 2021, dari Graphic Designer hingga Programmer
"Dalam melakukan proses recruitment, PT Patra Jasa tidak pernah memungut biaya apapun terhadap calon pekerja,” ujar VP Human Capital & General Affairs PT Patra Jasa, Joko Mediantoro dalam pernyataan yang diterima Tribun, Jumat (16/4/2021).
Perusahaan pelat merah yang bergerak dibidang Property & Development, Hospitality dan Multi Services, PT Patra Jasa (Persero) pun mengimbau agar masyarakat waspada terhadap penipuan lowongan kerja yang mengatasnamakan perseroan.
Baca juga: Cerita Anak SMK Terjebak Jadi Kurir Narkoba, Berawal Tergiur Loker Bergaji Rp 200 Ribu per Malam
Seperti diketahui, perusahaan yang bergerak dalam bidang Salah satu bisnis Multi Services Perusahaan adalah Patra Facility Management Services (FMS), dimana Perusahaan menyediakan jasa pengoperasian, pemeliharaan dan kebersihan gedung, termasuk pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat dalam berbagai layanan tersebut di 30 Provinsi di Indonesia.
Lowongan pekerjaan di bisnis Patra Facility Management Services (FMS) biasanya menjadi incaran para pencari kerja sehingga berpotensi disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan penipuan terhadap calon pekerja.
Seperti yang telah terjadi di salah satu unit operasi PT Patra Jasa di Surabaya, Jawa Timur, diduga melibatkan 5 orang oknum yang melakukan penipuan dengan cara meminta uang kepada sejumlah calon Pekerja dengan janji bahwa pekerja tersebut dapat menjadi karyawan.
“Kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi mengenai lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan PT Patra Jasa," ujar Joko.