TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 56 warga mengungsi akibat rumahnya mengalami kerusakan dampak tanah longsor di Kampung Ciradas Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (17/4/2021) malam.
Tanah longsor terjadi diakibatkan intensitas hujan yang tinggi sejak sepekan terakhir disertai kondisi tanah yang labil.
"Awal mulanya tanah di lokasi kejadian retak, semakin diperparah dengan hujan yang terus-menerus hingga puncaknya pada Sabtu (17/4) malam pukul 21.45 tanah amblas menyebabkan belasan rumah warga rusak berat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Senin (19/4/2021).
Menurut laporan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun 15 rumah warga rusak berat dan 5 rumah rusak ringan, sementara 15 kepala keluarga terdampak dan 56 orang mengungsi ke rumah kerabat.
BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kaupaten Bekasi, Perangkat Desa dan Kecamatan setempat guna melakukan pendataan serta evakuasi dilokasi kejadian sekaligus penyaluran bantuan korban terdampak.
Baca juga: KWI Fokus Pendampingan Psikologis Korban Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor NTT
"Kondisi terkini pada Senin (19/4) siang, wilayah tersebut masih rawan dikarenakan tanah masih bergerak. Warga diminta tetap waspada dan siaga apabila terjadi bencana susulan," tutur Raditya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman websitenya menuliskan peringatan dini di wilayah Jawa Barat yakni waspada potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang hingga malam hari.
Wilayah tersebut, meliputi Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Karawang, Subang, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barata, Kuningan, Majalengka dan Sumedang pada Senin (19/4) dan Selasa (20/4).