TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah inspiratif datang dari seorang wanita, Tintin Surtini.
Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 21 April 1955 tersebut usianya genap 66 tahun tepat di hari kelahiran RA Kartini.
Liku-liku perjalanan hidup yang dilaluinya mengantarkan dirinya menjadi seorang Notaris sukses di Jakarta.
Ketika ditemui di kantornya Jalan Bendungan Jatilihur, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Tintin menyambut dengan hangat.
Meski usianya tak lagi muda, tubuhnya masih terlihat bugar.
Ia terlihat berjalan perlahan menuruni anak tangga.
Baca juga: Hari Kartini: Ini Sejarah, Lirik Lagu Ibu Kita Kartini dan Kutipan Kata-Kata Bijak RA Kartini
Tintin Surtini cukup antusias ketika diminta untuk menceritakan pengalaman hidupnya 50 tahun silam.
Dia masih ingat pengalaman hidupnya saat tinggal di Kadungora, Garut, Jawa Barat.
Saat itu usianya baru duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD).
Dalam usia yang tergolong anak-anak tersebut, ia sudah membantu perekonomian orangtuanya.
Lahir dari keluarga kurang mampu tidak membuat Tintin Surtini putus semangat untuk maju dan membantu orangtuanya.
Bahkan ia sempat menjadi tukang ngarambet atau buruh tani yang bertugas menanam padi sepulang sekolah.
"Jadi dulu untuk mencari biaya sekolah sendiri itu, saya kalau musim tanam padi saya ikut tanam padi, kalau panen saya itu panen, ikut bersihin sawah, itu pulang sekolah. Pulang sekolah saya pasti bawa baju ganti, jadi kalo sudah pulang saya bilang sama mandornya," kata Tintin Surtini ditemui, Senin (20/4/2021).
Selesai menjadi tukang ngarambet biasanya Tintin mendapatkan makan beserta upah dari ia bekerja.
Bahkan terkadang ia juga membantu ibunya untuk berkeliling berjualan kue sebelum berangkat sekolah.
Baca juga: Peringati Hari Kartini, Legislator Demokrat : Perempuan Tangguh Jadi Penerang Ibu Pertiwi