News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Kartini

Kisah Inspiratif Tintin Surtini, Bermodal Uang Rp 500 Merantau ke Jakarta Hingga Jadi Notaris Sukses

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Notaris Tintin Surtini menceritakan kisah hidupnya yang inspiratif. Ia mengingatkan soal kejujuran yang menjadi nilai utama dalam hidup dan pada Hari Kartini ia mengajak seluruh wanita menguatkan tekad untuk maju.

Di Al-Azhar, Tintin Surtini menyempatkan untuk salat.

Seketika itu ia berpikir akan tujuannya, apalagi bekal dan uangnya saat itu sudah habis.

Namun, ia tak putus asa, ia pun mencoba membantu bersih-bersih Masjid Al-Azhar saat itu.

"Waktu awal mau makan nggak punya uang, saya hanya niatkan puasa. Bukanya minum air keran. Dulu kan belum ada air kemasan ya," ujarnya.

Karena tak punya tempat tinggal kala itu, Tintin Surtini selama hampir satu tahun tinggal di Masjid Al-Azhar.

Selama di sana, ia pun selalu membantu petugas masjid untuk membersihkan masjid.

Kadang ia pun mendapatkan tips yang ia gunakan untuk membeli makanan.

Selama hampir setahun itu, Tintin Surtini mengaku bahwa tidak banyak orang yang tahu jika ia tinggal di masjid itu.

Sebab selain membantu bersihkan masjid, ia juga tadarusan di dalam masjid sehingga tak banyak orang tahu jika ia tinggal di sana.

"Jadi saya tidur di dekat tempat Alquran, ibaratnya kayak saya itikaf aja, saya doa. Karena dulu kan masih sepi ya belum ramai, jadi orang anggapannya saya lagi itikaf di masjid," ungkapnya.

Ditawari pekerjaan

Setahun berada di Masjid Al-Azhar Jakarta Selatan, Tintin Surtini pada akhirnya di tawari pekerjaan oleh penceramah Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka pada tahun 1974.

Awalnya, Buya Hamka melihat Tintin Surtini yang selalu ada di Masjid Al-Azhar.

Kala itu memang Buya Hamka rutin melakukan salat subuh di Masjid Al-Azhar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini