Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah personel TNI/Polri disiagakan di sekitar Gedung Sekretariat ASEAN yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi sekira pukul 14.30 WIB, penjagaan dalam rangka pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ini terbilang sangat ketat.
Terlihat sejumlah petugas TNI/Polri bersenjata lengkap berjaga di sejumlah titik dekat Gedung Sekretariat ASEAN.
Arus lalu lintas Jalan Sisingamangaraja yang mengarah ke Gedung Sekretariat ASEAN pun ditutup.
Kendaraan dari arah Senayan yang menuju Jalan Sisingamangaraja dialihkan ke kanan di perempatan Gedung Telpon Kebayoran menuju Jalan Raden Patah II.
Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri ASEAN Leaders Meeting di Sekretariat ASEAN
Baca juga: Profil Jenderal Min Aung Hlaing, Pemimpin Junta Myanmar yang Hadir di KTT ASEAN
Sedangkan, arah sebaliknya yang mengarah ke Senayan terlihat tetap dibuka.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran juga melakukan pengecekan ke lokasi terkait kesiapan pengamanan di gedung tersebut.
"Geladi posko, gelar pasukan sudah dilaksanakan, pengecekan peralatan dan perlengkapan sudah mulai kemarin. Hari ini saya dan pejabat utama melakukan pengecekan kesiapan akhir," kata Fadli Kemarin.
Dirinya, menyebutkan ada sebanyak 4.382 personel dikerahkan untuk mengamankan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Jakarta yang disebar di 51 titik.
Dia menjelaskan pengamanan itu meliputi rangkaian rute, akomodasi atau hotel, terminal bandara ketika kedatangan para pemimpin negara anggota ASEAN.
Polri akan melakukan pengamanan maksimal khususnya di ring tiga yang menjadi area utama pengamanan polisi. Sedangkan ring satu dan dua menjadi tanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) serta Kodam Jaya.
Dihadiri 7 Pemimpin di ASEAN
Tujuh pemimpin Asia Tenggara akan menghadiri pertemuan puncak (KTT) ASEAN dengan kepala junta militer Myanmar untuk membahas krisis yang disebabkan kudeta militer.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing yang memimpin kudeta melengserkan pemerintahan Myanmar yang terpilih secara demokratis pada Februari lalu, diperkirakan akan berpartisipasi dalam pertemuan puncak Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggotakan 10 negara.
Baca juga: Presiden Myanmar Dijadwalkan Hadiri KTT ASEAN di Jakarta, KontraS Desak Pemerintah Menolaknya
Seperti dilansir Reuters, Jumat (23/4/2021), Perdana Menteri Thailand dan presiden Filipina telah mengatakan akan absen dan diwalilkan menteri luar negeri mereka.
Anggota ASEAN lainnya termasuk Myanmar, Brunei, Kamboja, tuan rumah Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura dan Vietnam.
Pertemuan ini adalah upaya internasional pertama yang dilakukan untuk meredakan krisis di Myanmar di mana militer telah membunuh ratusan demonstran pro-demokrasi sejak kudeta 1 Februari.
Baca juga: PM Vietnam Tiba di Indonesia Jelang KTT ASEAN Bahas Myanmar
Ini juga merupakan ujian bagi ASEAN, yang secara tradisional tidak mengurusi urusan internal negara anggota dan beroperasi secara musyawarah mufakat.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para pemimpin ASEAN untuk membantu mencegah eskalasi krisis.
Baca juga: Sultan Brunei Pastikan Pimpin Rapat KTT ASEAN di Jakarta untuk Bahas Myanmar
"Kemungkinan implikasi kemanusiaan di luar perbatasan Myanmar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu.
Dia mengatakan utusan khusus PBB di Myanmar Christine Schraner Burgener akan berada di Jakarta untuk terlibat dengan para pemimpin ASEAN di sela-sela pertemuan Hari Sabtu, dengan fokus pada solusi politik.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis, mengatakan 739 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta dan 3.300 orang berada dalam tahanan.