Sebelumnya, eks Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) mengaku merasa terkejut saat kepulangan dirinya dari Arab Saudi disambut banyak simpatisan di bandar udara internasional Soekarno-Hatta.
Adapun kepulangan Rizieq Shihab dari Mekkah Arab Saudi ini sendiri terjadi pada 10 November 2020.
Pernyataan tersebut diungkapkan Rizieq saat dirinya diperiksa sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara kerumunan di Petamburan yang menjerat dirinya bersama lima mantan Petinggi FPI.
Dalam kesaksiannya, Rizieq menjelaskan, awalnya dia mendapatkan informasi dari pemberitaan media sosial yang menyebut bahwa kepulangan dirinya ke Indonesia tidak boleh disambut.
Hal itu dikarenakan kata Rizieq, saat itu Indonesia khususnya DKI Jakarta masih dilanda pandemi virus Covid-19.
"Saya awalnya saat masih di Arab Suadi melihat informasi di medsos bahwa tidak ada yang boleh menjemput saya," tutur Rizieq Shihab dalam ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).
Kendati begitu kata Rizieq saat mendekati dirinya mau bergegas melakukan perjalanan pulang, seketika Menteri Polhukam Mahfud MD memberikan pernyataan bahwa kepulangannya bisa dijemput.
Pernyataan yang disampaikan Mahfud MD itu diketahui Rizieq Shihab selang beberapa menit dirinya terbang dari Arab Saudi ke Indonesia.
"Tapi saat last minute saya ingin berangkat dari Saudi, (saya) mendapat kabar bahwa pak Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa siapa yang mau menjemput ya silakan, saya kurang paham itu kenapa" tutur Rizieq menambahkan.
Namun, informasi yang disampaikan Mahfud MD itu direspon Rizieq dengan santai, sebab, dirinya berpikir walaupun ada yang menyambut jumlahnya tidak akan membeludak.
Bahkan dirinya mengira jumlah massa yang menyambutnya di Bandara tidak lebih dari dua ribu orang.
"Saya pikir walaupun diperbolehkan (menjemput), paling yang datang hanya 1000, 2000 orang, tapi ternyata yang hadir jumlahnya luar biasa," kata Rizieq.
"Saya sendiri kaget saat banyak massa yang hadir itu," tukasnya.