Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Polisi menjelaskan tentang pengungkapan kasus rudapaksa gadis SMP di Kelurahan Bintara, Kota Bekasi, Sabtu (15/5/2021).
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo saat mendatangi lokasi kejadian untuk penyelidikan mengatakan korban dalam kondisi belum stabil dan trauma sehingga keterangannya belum bisa dijadikan acuan penyelidikan.
Heri mengatakan, pihaknya sudah meneriksa keterangan korban berinisial AS (15), tetapi kondisinya saat diperiksa masih belum stabil karena trauma.
"Masih kita dalami ya. Karena kondisi korban masih belum stabil, sehingga keterangannya masih berubah-ubah, ada beberapa kejanggalan nanti kita bahas lebih lanjut," tuturnya.
Baca juga: Pencuri Rudapaksa Gadis SMP saat Main TikTok, Korban Dibekap dan Diancam Dibunuh, Ini Kronologinya
Baca juga: SMA Negeri 12 Kota Bekasi Dibobol Maling Saat Malam Takbiran
Terutama perihal ancaman yang diterima korban saat pelaku melakukan pemerkosaan.
Heri belum dapat memastikan, apakah terdapata senjata tajam yang digunakan.
"Korban diancam lalu diperkosa, pengakuan korban pelaku tunggal, tapi kami belum bisa pastikan sampai saat ini," tuturnya.
Pada saat kejadian, di dalam rumah terdapat ibu dan dua adik korban yang sedang tidur di dalam kamar.
Posisi korban berada di ruang tengah, di lokasi ini terdapat kasus yang menghadap ke televisi.
Di samping ruang tengah, terdapat dapur yang diduga menjadi akses masuk pelaku.
Di area dapur ini, terdapat ventilasi lubang angin yang hanya ditutup dengan jaring nyamuk.
Pelaku masuk dengan memanjat lalu menjebol jaring nyamuk.
"Kemudian membekap korban saat sedang asyik bermain TikTok dengan suara yang cukup keras. Sehingga saat pelaku masuk, korban tidak mengetahui," jelas Heri.
Usai memperkosa korban, pelaku pergi dengan membawa dua unit ponsel dan uang tunai.
Dia keluar dari dalam rumah melalui pintu belakang.
Adapun kasus sejauh ini masih ditangani Penyidik Polres Metro Bekasi Kota, sejumlah barang bukti turut diamankan saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
Barang Bukti Seprei dengan Bercak Darah
Polisi mengamankan seprei dengan bercak darah dari lokasi kejadian kasus pemerkosaan dan perampokan rumah di Bintara, Kota Bekasi, Sabtu (15/5/2021).
Kasat Reakrim Polres Metro Bekasi AKBP Heri Purnomo mengatakan, korban berinisial AS (15), anak di bawah umur yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP.
"Dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) kita berhasil mengamankan seprei yang ada noda darah. Kemudian pakaian korban yang ada bekas darahnya juga," kata Heri.
Dia menjelaskan, korban saat ini juga sedang berada di rumah sakit untuk dilakukan visum serta mengecek apakah terdapat luka akibat kejadian tersebut.
"Nanti kita akan cek lebih lanjut terkait visum apakah ada luka juga. Kemudian kita juga masih menggabungkan data di lapangan dan kondisi riilnya," tutur Heri.
Trauma Berat
Seorang gadis SMP berinisial AS (15), korban perampokan dan pemerkosaan di Kelurahan Bintara, Kota Bekasi alami trauma berat, Sabtu (15/5/2021).
DP (40), ayah korban mengatakan, buah hatinya setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Jadi anak saya ketakutan nangis ya drop sempat depresi lah," kata DP.
Selain mendapatkan penanganan medis, korban AS juga turut menjalani visum di rumah sakit untuk keperluan penyelidikan.
"Jadi pas kejadian, anak saya juga ancam mau dibunuh sama pelaku kalau dia berteriak, makanya dia enggak bisa berbuat apa-apa," tuturnya.
DP menjelaskan, di rumahnya memang terdapat akses pintu belakang.
Di bagian atas dekat pintu, terdapat lubang angin dengan ukuran tidak terlalu besar.
Pelaku dari pengakuan korban, masuk melalui lubang angin tersebut dengan cara merusak jaring nyamuk.
"Jadi anak saya bilang, pelaku itu masuknya dari lubang angin, dari lubang angin kemudian membekap anak saya dan terjadilah hal hal yang tidak di inginkan (pemerkosaan), lalu pergi melalui pintu belakang," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo mengatakan, proses penyelidikan tetap akan memperhatikan kondisi psikis korban.
"Karena korban masih di bawah umur, pemeriksaan penyelidikan akan didampingi orang tua atau lembaga bantuan hukum," kata Heri.
Sedangkan untuk pemulihan psikis, pihak kepolisian juga sudah menerjunkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Bekasi Kota.
"Kasus ini juga ditangani Unit PPA, karena dari keterangan korban kasus ini bukan hanya pencurian tetapi ada indikasi pemerkosaan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Rumah di Bintara, RT 08 RW 02, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi dibobol perampok, korban anak pemilik rumah diperkosa saat asyik main tiktok, Sabtu (15/5/2021).
"Menurut pengakuan korban sekira jam 5 pagi, ada seseorang masuk ke dalam rumahnya, kemudian membekap korban saat asyik bermain Tiktok," kata Heri.
Korban saat pelaku datang, tengah berada di ruang tamu rumah. Membekap korban dari arah belakang hingga tidak berdaya.
"Setelah itu, korban diancam akan dibunuh, lalu diperkosa pada saat itu juga," jelas Heri.
Heri menjelaskan, pelaku diperkirakan berjumlah satu orang. Dia masuk dengan cara membobol rumah melalui lubang ventilasi.
"Korban masuk dari area belakang rumah, dari pengakuan korban, pelaku tunggal tapi masih kami dalami lagi," tegasnya.
Usai memerkosa korban, pelaku langsung kabur. Dia turut mengambil sejumlah barang berharga milik korban.
"Ada beberapa barang yang hilang, kami masih memastikan lagi dan pihak keluarga masih menginvetarisir apa aja yang hilang," paparnya.
Tak Berdaya Saat Dibekap dan Diancam Dibunuh
Korban perampokan dan pemerkosaan berinisial AS (15) di Bintara, Kota Bekasi dibekap dan diancam akan dibunuh jika berteriak, Sabtu (15/5/2021).
Hal ini utarakan ayah sambung korban bernama DP (40).
DP mengatakan, kejadian berlangsung ketika anaknya tengah bermain TikTok di ruang tengah.
"Pengakuan anak saya dia dibekap dari belakang, diancam mau dibunuh, sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan (pemerkosaan)," kata DP.
Posisi anaknya saat itu tengah tengkurap di kasur ruang tengah sambil bermain ponsel.
Pelaku masuk ke dalam rumah melalui lubang angin yang berada di belakang.
"Diancam enggak tahu ada senjata tajamnya, cuma anak saya waktu itu tidak melihat pelakunya, cuma mendengar anak saya ingin dibunuh kalau berteriak," tuturnya.
Pelaku diperkirakan berjumlah satu orang.
Pada saat kejadian, terdapat ibu dan dua adik korban yang sedang tertidur di kamar.
"Istri sama anak-anak saya sedang tidur, yang baru bangun anak saya yang satu ini (korban AS), saya lagi di luar kerja masuk malam," tuturnya.
Usai memerkosa , pelaku langsung merampas dua unit ponsel dan uang milik korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gadis SMP Diperkosa Saat Lagi Main TikTok, Perampok Masuk Lewat Ventilasi:Polisi Temukan Kejanggalan,