News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Larangan Memotret GBK Gunakan DSLR, Ini Kata Kemensetneg

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Area Ring Road di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (6/9/2020) sore.

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Keluhan warga yang dilarang memotret Gelora Bung Karno menggunakan kamera profesional viral di media sosial.

Keluhan warga tersebut diunggah oleh fotografer  Arbain Rambey dalam akun twitternya @arbainrambey pada 18 Mei lalu.

"Motret di kompleks GBK tak boleh pakai DSLR? Apa bedanya dengan pakai mirrorless atau HP premium? Apa dasar aturan ini?" tulis dia.

Dalam unggahannya yang telah di retweet lebih dari 801 kali tersebut, Arbain menuliskan dialog antara satpam GBK dengan warga yang ingin memotret GBK.

Satpam tersebut melarang warga memotret GBK menggunakan kamera profesional dengan dalih sesuai dengan aturan.

Pengelolaan kawasan GBK selama ini berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemensetneg, Eddy Cahyono mengatakan bahwa memotret  menggunakan kamera profesional serta bersifat komersil harus mendapatkan izin.

Baca juga: Erick Thohir Sampaikan ke Menpora Rencana Bangun Venue Basket Megah di Area GBK

"Intinya foto dan video di kawasan GBK diperbolehkan, hanya penggunaan kamera profesional dan bersifat komersil harus mendapatkan izin," katanya kepada wartawan, Jumat, (21/5/2021).

Memotret yang bersifat komersil diantaranya yakni Prewedding, Adverstisement, serta endorsement artist papan atas.

Eddy berdalih  endorsement untuk UMKM atau produk lokal yang sedang berkembang tidak perlu izin. 

Terkait izin yang diperlukan, menurut Eddy sebaiknya ditanyakan kepada pengelola GBK.

"Terkait teknis seperti itu bisa tanya ke GBK bisa online kok di love GBK kalau ga salah instagramnya," katanya.

Yang pasti kata Eddy, pada prinsipnya tidak ada larangan bagi masyarakat untuk mengabadikan GBK baik dalam bentuk foto dan video.

Pihaknya kata Eddy akan menjadikan permasalahan ini sebagai masukan untuk perbaikan pengelolaan GBK.

"Kesalahpahaman terkait penjelasan Satpam di lapangan akan menjadi masukan bagi kami untuk memperbaiki pelayanan ke publik," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini