TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Daerah se-Jawa Barat menghadiri pengarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Kamis (27/5/2021).
Dalam pertemuan yang membahas mengenai penanganan Covid-19 ini tampak hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat.
Sebelum pertemuan ke Istana Bogor, para tamu undangan terlebih dahulu transit di Balai Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya yang menjadi tuan rumah menyuguhkan berbagai makanan khas kota hujan, mulai dari Toge Goreng, Soto Bogor, Asinan, Es Pala, Rebusan hingga masakan Sunda.
Kemudian, para tamu undangan diangkut menggunakan empat unit bus wisata Kota Bogor yang diberi nama Uncal (Unforgettable City Tour at Loveable City).
Baca juga: Jokowi Soroti Program Pembangunan yang Kurang Efisien, Termasuk Bangun Pelabuhan Tanpa Akses Jalan
Sekitar 30 menit Presiden Jokowi memberikan arahan, para tamu undangan kemudian kembali ke Balai Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor membahas mengenai penanganan Covid-19.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa ancaman belum berakhir. Bapak Presiden mengingatkan agar kepala daerah se-Jawa Barat bersama Forkopimda tidak lengah dan antisipasi jangan sampai terjadi ledakan seperti di India,” ungkap Bima Arya.
Untuk itu, lanjut Bima, Presiden Jokowi meminta para kepala daerah dan Forkopimda untuk fokus mempelajari data-data.
“Pelajari indikator, parameter. Jadi kepala daerah harus hafal angka BOR (bed occupancy ratio), positivity rate dan semuanya. Jadi pelajari kurva di masing-masing kota,” kata Bima.
“Presiden juga meminta angka kesembuhan dinaikkan di Jawa Barat ini angka kesembuhan 89 persen, sementara di nasional 91 persen. Ini masih ada sedikit dibawah nasional. Kalau angka kesembuhan tidak tinggi berarti ada yang salah pada obat-obatan atau penanganan lainnya. Jadi kepala daerah tidak boleh makro tapi detail sehingga mempelajari angka-angka kesembuhan tadi,” tambahnya.
Terkait vaksinasi, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi juga mengajak para kepala daerah untuk tetap difokuskan, terutama terhadap Lansia.
“Saya laporkan kepada Bapak Presiden, bahwa vaksin lansia ini agak mentok, agak sulit karena banyak Lansia enggan divaksin. Presiden meminta agar terus mengupayakan untuk vaksinasi lansia difokuskan. Kemudian Presiden juga memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk fokus vaksin di Jabodetabek. Jadi, daerah yang interaksinya kuat dengan Jakarta agar diprioritaskan,” terang Bima.
Pemkot Bogor, kata Bima, akan melanjutkan apa yang selama ini telah dilakukan dan bersinergi dengan Forkopimda melalui PPKM Mikro.
“Presiden bilang kita belajar dari India. Beliau dialog dengan PM India tentang kunci sukses india di fase awal melakukan mikro lockdown. Nah, sekarang ketika India lengah, kita jangan lengah jadi kuncinya mikro lockdown atau PPKM Mikr,” terangnya.
“Presiden mengapresiasi beberapa kasus yang ditangani. Bogor akan fokus untuk mendorong ekonomi, belanja daerah dipercepat, lelang dipercepat, tempat-tempat wisata dibuka dengan protokol kesehatan ketat. Pertumbuhan ekonomi di Bogor ini lumayan, minus 0,53 dikit lg positif, daerah lain ada yang minus 2,” jelas Bima.