News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Usai Libur Lebaran, Klaster Mulai Bermunculan, Jumlah Pasien Covid-19 di DKI Tembus 10.000 Orang

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kesehatan bersiap membawa pasien Covid-19 menggunakan Bus Sekolah menuju Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dari Puskesmas Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (26/1/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pekan usai hari raya lebaran Idulfitri, kasus Covid-19 di DKI Jakarta mulai mengalami tren peningkatan.

Hal ini terlihat dari jumlah kasus aktif Covid-19 yang terus meningkat pada beberapa hari terakhir ini.

Adapun kasus aktif merupakan akumulasi jumlah pasien Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit dan warga terpapar yang sedang melakukan isolasi.

Baca juga: Pimpinan Komisi VI DPR Ingatkan BUMN Farmasi Soal Kecukupan Stok Vaksin Covid-19

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan, ada 7.585 pasien Covid-19 pada 13 Mei 2021 atau tepat saat Idulfitri 1442 Hijriah.

Kemudian, jumlah ini meningkat menjadi 10.560 kasus aktif pada Rabu (26/5/2021) kemarin.

Baca juga: Berkah Saat Pandemi Covid-19, Cincin Kawin yang Hilang 55 Tahun Lalu Ditemukan

Artinya, ada penambahan kasus aktif sebanyak 2.975 kasus hanya dalam dua pekan terakhir ini.

Peningkatan angka kasus ini pun sejalan dengan mulai bermunculannya klaster lebaran di ibu kota.

Kasus terparah terjadi di RT 03 RW 03, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, dengan jumlah 104 orang warga terpapar Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, klaster di Cilangkap ini muncul akibat tradisi silaturahmi yang dilakukan warga.

"Kasus Covid-19 yang ditemukan di Cipayung sementara diduga akibat warga yang melakukan kunjungan silaturahmi lebaran," ucapnya, Sabtu (22/5/2021).

Politisi Gerindra ini pun menyayangkan munculnya klaster lebaran di wilayah tersebut.

Pasalnya, sudah jauh-jauh hari mengingatkan warga untuk tidak melakukan kontak fisik saat bersilaturahmi.

"Pemerintah sudah sampaikan untuk tidak mudik, tidak melakukan silaturahmi, open house, kunjungan lebaran, kunjungan atau menerima tamu selama lebaran, karena berpotensi terjadinya penyebaran," ujarnya.

Namun, nyatanya banyak warga yang tak mengindahkan imbauan dari pemerintah untuk tidak kontak fisik.

Padahal, kata Ariza, silaturahmi masih bisa tetap dijaga lewat sambungan telepon atau internet.

Baca juga: KEUTAMAAN Baca Surat Yasin, Mendapat Ketenangan Hati dan Terhindar Siksa Kubur

"Terbukti bagi warga yang melakukan kunjungan silaturahmi terjadi kontak dan akhirnya terjadi penularan," kata dia.

Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di DKI 28 Persen

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta terus mewanti-wanti lonjakan kasus Covid-19 pascalebaran 1442 Hijriah.

Pasalnya, meski pemerintah mengeluarkan larangan mudik, nyatanya mobilitas warga sangat tinggi selama masa libur lebaran.

Selama masa larangan mudik, diperkirakan ada 2,2 juta warga DKI yang nekat mudik ke kampung halaman.

Mereka pun dikhawatirkan membawa virus corona saat kembali dari kampung halaman ke ibu kota.

Hampir dua pekan pascalebaran, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, kapasitas 106 rumah sakit rujukan Covid-19 masih cukup aman.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia di Lapas Narkotika Cipinang, Senin (18/3/2019). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Belum ada lonjakan berarti.

Dari 6.620 tempat tidur ruang isolasi yang disediakan, sampai saat ini baru terisi oleh 1.846 pasien.

"Untuk tempat tidur isolasi sejumlah 6.620, persentase keterisiannya sebesar 28 persen," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Rabu (26/5/2021).

Kemudian, tingkat keterisian tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU) saat ini baru terisi 31 persen dari total 1.017 bed yang disediakan.

"Total pasien ICU di 106 RS rujukan Covid-19 ada 313 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Untuk diketahui, belakangan klaster lebaran mulai bermunculan di DKI Jakarta.

Seperti yang terjadi di RT 03 RW 03, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.

Hingga kemarin total ada 104 warga terinfeksi Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, ratusan warga yang terpapar Covid-19 itu mayoritas sudah dikarantina di Wisma Atlet Kemayoran.

"Semua sudah dibawa, ada yang ke Wisma Atlet , ada yang ke rumah sakit, dan lainnya," ujarnya di Balai Kota, Selasa (25/5/2021).

Ariza menyebut, penyebaran masif Covid-19 di wilayah tersebut lantaran ada kegiatan halalbihalal yang dilakukan warga saat hari raya lebaran kemarin.

Agar penyebaran Covid-19 tak semakin meluas, Pemprov DKI pun menerapkan mini lockdown di lokasi tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Klaster Lebaran Bermunculan Setelah Idulfitri, Jumlah Pasien Covid-19 di DKI Tembus 10.000 Orang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini