TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Helikopter tiba-tiba jatuh ke dalam danau Buperta, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.45 WIB.
Warga di sekitar lokasi kejadian menceritakan sebelum jatuh, helikopter sempat terbang tak tentu arah alias oleng. Tidak lama kemudian ia mendengar suara cukup keras.
"Itu sebelum jatuh sempat oleng dulu helikopternya," ujarnya, warga bernama Pasri di lokasi kejadian, Jumat (28/5).
Selain Parsi, sejumlah saksi mata lain yang sedang memancing di sekitar danau turut menyaksikan kejadian tersebut. Ada yang melihat usai helikopter tenggelam, ada dua orang yang berenang menuju ke tepian danau.
"Itu enggak jauh dari pinggir danau ya. Paling 100 meteran. Pas tenggelam satu menit, dua orang pakai pakaian sipil berenang ke pinggir danau," kata Alex, saksi mata lainnya.
Posisi helikopter dan para pemancing yang lumayan jauh, membuat dua awak ini berenang ke tepian tanpa bantuan siapa pun.
"Mau nolongin juga posisi kita jauh. Pas sudah sampai pinggir danau saja itu baru ditolongin warga. Dua orang itu selamat," jelasnya.
Mesin helikopter yang jatuh di danau Buperta, Cimanggis, Kota Depok itu disebut-sebut masih dalam kondisi menyala saat tercebur ke danau dengan kedalaman kurang lebih 7 meter ini.
"Masih hidup mesinnya, pas jatuh masih berputar baling-balingnya," kata Alex.
Alex menyebutkan, mesin tersebut baru mati setelah nyaris seluruh bodi helikopter tenggelam di danau. "Pas sudah tenggelam semuanya, baru mati mesinnya," katanya.
Pantauan Tribun, petugas dari Kepolisian dan TNI masih berjaga di lokasi jatuhnya helikopter. Bau yang diduga berasal dari bahan bakar pesawat (avtur) menyengat tercium di lokasi kejadian.
"Bau avtur ini sepertinya" ujar salah seorang aparat di lokasi kejadian.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, mengatakan bahwa helikopter yang jatuh tersebut adalah untuk latihan. "Iya heli latihan yang jatuh di Danau Buperta Cibubur," ujar Imran.
Baca juga: Petugas KNKT Sudah Datangi Lokasi Jatuhnya Helikopter di Danau Buperta Depok
Untuk penanganan selanjutnya, Imran berujar diserahkan pada pihak yang berwenang, dalam hal ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Penanganan selanjutnya itu adalah pihak yang berwenang, kita enggak menangani itu dan hanya mengamankan TKP saja, untuk pilot dan awaknya selamat. Biar pihak berwenang yang menjelaskan. Yang kita tahu hanya ada heli jatuh, biar pihak berwenang yang menjelaskan, KNKT," tegasnya.
Hingga pukul 17.30 WIB, bangkai helikopter tersebut masih tenggelam di dalam danau. Hanya ada bagian kecil bodi helikopter yang nampak muncul di permukaan danau.
Sementara, bercak minyak juga mulai terlihat di permukaan air. Diduga, bercak minyak tersebut adalah bahan bakar helikopter tersebut (avtur), yang muncul di permukaan disertai bau menyengat.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan helikopter tersebut jatuh saat sedang berlatih. Helikopter itu diketahui milik Genesa Dirgantara.
"Pagi tadi di daerah Rawa Jemblug telah terjadi kecelakaan pesawat helikopter latih jenis Tobindo R44 yang masuk ke rawa," ujar Yusri.
Menurut Yusri, terdapat dua penumpang di dalam helikopter tersebut, yakni pelatih dan siswanya.
"Dua penumpang baik itu pelatih dan penumpang siswanya berhasil selamat, setelah memang 3 kali menurut keterangan saksi mutar di atas rawa itu ada trouble dan jatuh di rawa tersebut," kata dia.(Tribun Network/dwi/nas/den/wly)