News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Sebut Preman yang Pungli Sopir Truk di Tanjung Priok Kantongi Uang Rp 6,5 Juta Sehari

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat berbincang dengan sejumlah sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021). Presiden Jokowi mendengarkan langsung keluh kesah para sopir, terutama soal pungutan liar (pungli) dan tindakan premanisme. Saat itu juga Presiden Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera membereskan hal tersebut. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Polda Metro Jaya mengungkap soal praktik pungutan liar yang menimpa sopir truk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Total  ada 49 pelaku yang ditangkap sejak kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya kombes Yusri Yunus menjelaskan bagaimana para pelaku ini melakukan pungli terhadap para sopir truk.

Yusri mengambil contoh di Depo Fortune atau PT. GFC Indonesia.

Di lokasi ini, Yusri menyebut para pelaku bisa meraup uang sekira Rp 6,5 juta dalam sehari.

"Di pos satu fortune saja, di pintu masuk security itu  harus bayar Rp2 ribu. Kemudian di pos 2 masuk bagian survei itu biasanya masuk lagi Rp2 ribu," kata Yusri kepasa wartawan, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Polisi Sebut 7 Pelaku Pungli ke Sopir Truk di Tanjung Priok Bekerja sebagai Karyawan Pelabuhan

Kemudian, Yusri menyebut masuk ke pos tiga di bagian pencucian, para sopir dimintai sebesar Rp3-5 ribu.

Angka tersebut merupakan angka paling kecil, sebab kata Yusri, aktivitas saat lebih ketat daripada malam hari

"Kemudian masuk ke pos 4 ini angkat kontainer (pakai) crane saja di fortune ini Rp 5 ribu minimal. Terakhir di luar depo harus bayar lagi Rp2 ribu," tambahnya.

Jika ditotal untuk satu truk, Yusri mengatakan para pelaku sudah mengantongi uang sekira Rp13 ribu dalam satu hari.

"Satu hari itu bisa 500 kendaraan. Coba dikalikan, sekitar Rp 6,5 juta yang harus dikeluarkan para sopir-sopir," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu sejumlah sopir kontainer untuk mendengar langsung keluhan yang mereka alami, terutama soal pungli.

Sopir bernama Agung Kurniawan (38)  warga asal Ngawi mengadukan kepada Presiden tentang maraknya pungli menimpa di depo pelabuhan.

Depo adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line.

Hal itu dikonfirmasi pula oleh rekan Agung bernama Abdul Hakim.

Abdul mengatakan  kemacetan menambah leluasa pergerakan para preman tersebut dalam menjalankan aksinya memalak supir kontainer.

Mendengar keluhan itu, Presiden Jokowi langsung menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar masalah itu segera dituntaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini