TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menertibkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang kerap berjualan di trotoar kawasan Pasar Senen, Jakarat Pusat, Sabtu (12/6/2021).
Camat Kecamatan Senen Ronny Jarpiko mengatakan, penertiban ini dilakukan selama sepekan mulai Hari Sabtu (5/6) hingga Sabtu (12/6) lalu. Sebanyak 26 PKL ditindak oleh petugas.
Petugas menyusuri kawasan yang biasa dijadikan lapak jualan oleh PKL, mulai dari Jalan Senen Raya, Terminal Senen, Jalan Pasar Senen dan Jalan Stasiun Senen.
Pemerintah kota DKI Jakarta Pusat menerjunkan puluhan Satpol PP, Polsek Senen dan pasukan oranye dari Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Senen, untuk menyisir beberapa lokasi di kawasan Senen.
“Kami dapati 26 PKL yang biasanya menggelar dagangan di (jalur) pedestrian dan keliling terminal sehingga kami tertibkan,” ucap Ronny Jarpiko, Rabu (16/6/2021).
Dia menjelaskan, keberadaan PKL di sepanjang jalan-jalan tersebut, khususnya di Jalan Pasar Senen atau di depan Pasar Senen Jaya, memang kerap membuat arus lalu lintas tersendat.
“Para PKL tidak hanya berjualan di atas trotoar, namun juga di tepi jalan. Ini yang bikin kawasan Senen masih ruwet, karena itu kami lakukan penertiban,” ungkapnya.
Baca juga: Bupati Kebumen Janji Menata PKL di Kawasan Alun-alun, Diberikan Tenda, Gerobak Meja Hingga Kursi
Ronny menambahkan, kegiatan ini juga dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah situasi pandemi virus Covid-19 seperti saat ini.
Pihaknya juga melakukan pengawasan ketat kepada seluruh lapisan masyarakat yang berkegiatan di kawasan Senen untuk wajib menerapkan 3M yaitu mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Baca juga: Usai Diresmikan Jokowi, Masjid Istiqlal Dijaga Satpol PP, Halau para PKL
"Tujuannya untuk menekan resiko penularan virus, kegiatan juga tetap bisa berjalan dengan baik dan sehat,” terang Ronny.
Menurutnya, saat penertiban berlangsung, situasi di lapangan cukup terkendali dan berlangsung lancar tanpa adanya keributan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menjelaskan, penegakan disiplin tersebut dilakukan setelah sebelumnya Pemkot DKI Jakarta Pusat melalui Satpol PP setempat sudah memberikan surat teguran dan imbauan secara persuasif kepada pedagang yang berjualan dinatas pedestrian. Karena tidak mengindahkan, petugas mengambil langkah tegas penertiban.
“Trotoar tidak boleh digunakan untuk bergadang, karena sebagaimana fungsinya trotoar itu untuk hak pejalan kaki,” ujar Irwandi kepada media, Senin (14/6/2021).
Menurut Irwandi, kegiatan ini akan dilakukan secara rutin guna mencegah pedagang menggelar dagangannya di atas jalur pedestrian dan badan jalan raya.
“Kami akan siapkan Lokbin (Lokasi Binaan) dan Loksem (Lokasi Sementara) untuk merelokasi mereka agar bisa tetap berdagang. Selanjutnya, kami akan terus melakukan monitoring di lokasi yang sudah kami tertibkan,” tandasnya.
Irwandi menambahkan, giat tertibkal ini juga untuk mendukung penuh semangat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengembalikan Senen sebagai ikon Ibu Kota setelah kawasan Simpang Lima Senen ditata ulang, pada akhir tahun lalu.
Jalur pedestrian di simpang Senen direvitalisasi, penataan jalur sepeda, dan jalur busway. Halte TransJakarta Senen kini lebih lebar dan modern, JPO Pasar Senen bercorak tuts piano, JPO Atrium Senen bercorak Betawi, keduanya dilengkapi elevator.
"Pembangunan Ekstensi Lintas Bawah Senen dipercantik dengan tata cahaya. Itu semua harus kita jaga,” katanya.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kini #WajahBaruSenen menjadi modern, jauh dari kesan kumuh.
“Kami semua pihak menjaga dan ikut merawat kawasan Senen. Apresiasi kepada para content creator yang telah mengabadikan #WajahBaruSenen ini dan menyebarluaskan ke publik agar semakin banyak yg mau dan bisa memanfaatkan. Mari manfaatkan dan jaga sama-sama,” ujar Anies Baswedan.