Selain itu, Bima Arya meminta kepada warga Kota Bogor agar mengurangi mobilitas. Jika tidak ada kepentingan yang penting kecuali terkait dengan tugas atau pekerjaan, maka sebaiknya menahan diri keluar rumah.
“Karena data menunjukan bahwa mobilitas ini sangat berbanding lurus dengan lonjakan kasus positif,” tegasnya.
Untuk akhir pekan, ia juga meminta kepada warga Kota Bogor untuk tidak berwisata dan warga diluar Kota Bogor agar menahan diri.
Khusus untuk pendidikan tatap muka sementara dihentikan simulasinya sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian. Hal ini mengantisipasi beberapa klaster yang timbul dari lembaga pendidikan.
“Laporan terakhir di Pesantren Madani sudah ada 93 kasus, hari ini bertambah 18 kasus lagi,” sebutnya.
Bima Arya juga kembali mewanti-wanti agar seluruh lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan tatap muka atau siswa-siswinya berasal dari luar kota agar tidak menggelar pembelajaran tatap muka.
“Apabila ada gejala segera koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor,” tuturnya.
Selain itu, Pemkot akan memperketat pengawasan protokol kesehatan (prokes) di lapangan, menindak tegas semua pelanggaran termasuk pelanggaran pada jam operasional, kerumunan dan lain lain.
Untuk jalur pedestrian Sabtu Minggu ini juga akan ditutup.
“Situasinya saat ini serius, rem sekarang harus ditarik, kalau tidak maka kita bisa masuk ke fase jauh lebih berbahaya dibanding sebelumnya,” jelasnya.
Secara akumulatif dari data Satgas Covid-19 Kota Bogor hingga Selasa, 15 Juni 2021, total ada 16.852 kasus positif di Kota Bogor.
Dengan 756 kasus yang masih aktif dan sedang menjalani perawatan. Sementara di luar itu, ada 15.828 kasus sembuh dan 268 kasus meninggal dunia.
Terapkan ganjil-genap
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor akan kembali memberlakukan ganjil-genap (Gage) pada akhir pekan ini.
Tujuannya guna membatasi mobilitas warga.