Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berbeda pendapat dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran soal kondisi ibu kota saat terkait melonjaknya kasus Covid-19.
Jika sebelumnya Kapolda Metro bilang kondisi Jakarta sedang tidak baik-baik saja.
Maka Wagub DKI bilang kondisi terkendali.
Alasannya penyebaran Covid-19 di ibu kota saat ini masih cukup terkendali.
"Kasusnya memang tinggi, tapi semua masih dalam kendali, dalam kontrol, dalam pengawasan, dalam kendali," ucapnya, Kamis (18/7/2021) malam.
Baca juga: TNI-Polri Bersama Pemprov DKI Perketat PPKM Berskala Mikro
Politisi Gerindra ini berkilah, tingginya kasus Covid-19 di Jakarta tak terlepas dari masifnya tes PCR yang dilakukan Pemprov DKI dalam beberapa pekan terakhir.
"Kasut tinggi disebabkan karena tes PCR kita tinggi ya, sampai sembilan kali lipat dari standar WHO," ujarnya.
Selain itu, angka kesembuhan dari Covid-19 di DKI Jakarta masih sangat tinggi, di atas angka 90 persen.
Tingkat kematian atau fatality rate pun masih di bawah angka dua persen.
"Angka kesembuhan masih banyak ya, 93,8 persen dan angka kematian 1,7 persen," kata Ariza.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan bahwa situasi Jakarta sedang tidak baik-baik saja.
Pernyataan itu mengacu pada kasus terkonfirmasi Covid-19 yang mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir.
"Sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (17/6/2021).
Melihat kondisi tersebut, Fadil berpesan agar masyarakat dapat terus disiplin dalam menaati protokol kesehatan.
"Angka Covid-19 terus naik, BOR (Bed Occupancy Ratio) terus naik, jumlah orang yang masuk rumah sakit makin meningkat. Mari jaga diri, jaga keluarga supaya taat prokes, supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi ini," ujar dia.
Data DKI kemarin
Angka kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mengalami lonjakan cukup tajam.
Berdasarkan data, tercatat ada penambahan 4.144 kasus positif Covid-19 di ibu kota, Kamis (17/6/2021).
Angka tambahan ini mendekati rekor tertinggi yang pernah didapat Jakarta pada 7 Februari 2021 lalu sebesar 4.213 kasus.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 661 (16 persen) dari 4,144 tambahan kasus positif hari ini ternyata anak usia 0-18 tahun.
Bahkan 144 di antaranya adalah balita.
Atas dasar data tersebut, Dinas Kesehatan DKI meminta masyarakat tidak berpergian keluar rumah sambil mengajak anak - anak.
"Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: 212 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bandung Positif Covid-19, Kadinkes: Terbanyak dari RSUD Majalaya
Selain itu berdasarkan catatan data periode 21 Mei-17 Juni 2021, terdapat penularan Covid-19 dari klaster mudik sebanyak 1.172 klaster dengan total 2.358 kasus positif.
Sementara klaster perkantoran juga mengalami kenaikan cukup tinggi dalam satu pekan terakhir, dari semula 64 kasus kini menjadi 227 kasus positif.
Pemprov DKI mengimbau masyarakat mengurangi kegiatan dan hanya keluar rumah jika memang benar-benar penting.
"Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, keluar rumah jika benar-benar penting, untuk sama-sama mencegah kenaikan kasus ke depannya," kata Dwi.
Baca juga: Covid-19 Kembali Melonjak, Pemuda dan Mahasiswa Sultra Desak Munas Kadin Ditunda
Adapun distribusi temuan 4.144 kasus positif hari ini, tersebar di Kepulauan Seribu 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus.
Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.
Jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan total 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah Covid-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Bersihkan tangan Anda secara teratur dan menyeluruh dengan hand sanitizer berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus Covid-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu mengikuti protokol kesehatan yang baik.
Tutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan menjaga kebersihan yang baik, kamu dapat melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan Covid-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan Covid-19 terbaru (kota atau area lokal dimana Covid-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Pasalnya, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena Covid-19.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta