Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Peningkatkan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Jakarta.
Kota Bekasi yang berbatasan dengan Jakarta juga mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Peningkatan kasus Covid-19 juga mengakibatkan kematian meningkat.
Petugas gali kubur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan Kota Bekasi bahkan mengaku kewalahan mengubuarkan jenazah korban Covid-19.
Intesitas kedatangan jenazah Covid-19 dalam beberapa hari terakhir meningkat.
Hal ini membuat UPTD Pemakaman mengerahkan alat berat berupa backhoe agar mempercepat proses penggalian liang.
"Sekarang ini kita kerahkan alat berat satu unit backhoe, karena jika dilakukan secara manual petugas sudah mulai kelelahan," kata Kepala UPTD Pemakaman Yayan Sopian, Kamis (24/6/2021).
Peningkatan jumlah jenazah Covid-19 yang dilakukan pemulasaraan di TPU Pedurenan meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir.
Pada Selasa (23/6/2021), sebanyak 34 jenazah Covid-19 dimakamkan dalam sehari, lalu pada hari ini, sebanyak 18 jenazah dimakamkan dalam sehari petugas TPU Pedurenan.
Baca juga: BERITA FOTO: Rumah Sakit Penuh, Pasien Covid-19 di Bekasi Ditampung dalam Tenda
Hal ini membuat pengelolaan mengambil tindakan cepat, alat berat dikerahkan untuk menggali liang sehingga tenaga petugas gali dikerahkan untuk proses memakamkan saja.
"Jumlah petugas di sini ada 30 orang, jadi kita bagi-bagi tugas setiap ada jenazah 4 orang yang memakamkan lalu 5 orang yang gotong," tuturnya.
Yayan menambahkan, penggunaan satu alat backhoe dirasa sudah cukup membantu mempercepat proses persiapan liang untuk pemulasaraan jenazah.
"Saat ini kita mengoperasikan satu backhoe, cukup cepat karena dilakukan pakai alat berat, sementara kita memaksimalkan yang ada dulu," tuturnya.
Dalam 3 Hari, 462 Jenazah Dimakamkan di DKI Jakarta
Di Jakarta angka positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 7.505 kasus, Kamis (24/6/2021).
Tambahan tersebut menjadi yang tertinggi sejak pandemi melanda wilayah DKI Jakarta.
Rekor baru bukan hanya terjadi pada tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 saja.
Jumlah pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 pun mengalami lonjakan signifikan.
Tercatat pada 22 Juni 2021 terdapat 150 penguburan.
Kemudian 23 Juni 2021 sebanyak 180 penguburan jenazah.
Baca juga: Covid-19 di Indonesia Kembali Catat Rekor Baru, Hari Ini Tambah 20.574 Kasus
Untuk 24 Juni 2021, hingga pukul 12.00 WIB, jumlah penguburan jenazah dengan protokol Covid-19 sudah mencapai 132.
"Lonjakan bukan hanya terjadi pada angka kasus positif saja, tetapi juga pada jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 di Jakarta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Kamis.
Adapun untuk tambahan kasus positif hari ini, melonjak drastis dari laporan harian sebelumnya yang hanya pada kisaran 3.000 - 5.000 kasus per hari.
Jumlah 7.505 kasus baru hari ini didapat berdasarkan tes PCR terhadap 20.460 orang.
Baca juga: PPKM Mikro Paling Efektif Tekan Lonjakan Kasus Covid-19
Sementara 12.955 lainnya dinyatakan negatif.
Distribusi tambahan 7.505 kasus baru tersebut tersebar di Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748.
Sedangkan, Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.
Dengan tambahan tersebut, maka jumlah kasus aktif di DKI sampai hari ini sebanyak 40.900 kasus.
Baca juga: Fadli Zon: Negara-Negara Kawasan Regional Harus Saling Bantu Tangani Covid-19
Kasus aktif adalah mereka yang terkonfirmasi positif Corona dan saat ini sedang dirawat atau melakukan isolasi mandiri.
Sementara jumlah kasus konfirmasi secara total di DKI Jakarta hingga hari ini sebesar 494.462 kasus.
Total orang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 dan total 8.112 orang meninggal dunia. Tingkat kematian di DKI sebesar 1,7 persen.
Dwi menegaskan situasi sekarang tidak bisa dibiarkan. Masyarakat diminta waspada dan secara bersama mencegah penyebaran Covid-19.
"Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran Covid-19 ini bersama-sama," ungkapnya.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta